35 Perusahaan Prancis Siap Bangun Energi Terbarukan di Indonesia

Duta Besar Perancis untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Fabien Penone, menyampaikan komitmen Pemerintah Perancis untuk mendorong penguatan hubungan ekonomi dengan Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana Diperbarui 20 Feb 2025, 13:50 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 13:50 WIB
Kesepakatan Kemitraan UMKM dan Usaha Besar di Era Kabinet Merah Putih Tembus Rp3,9 Triliun
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, menerima audiensi 35 delegasi perusahaan asal Perancis.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, menerima audiensi 35 delegasi perusahaan asal Prancis yang tergabung dalam asosiasi pengusaha internasional dari Perancis (MEDEF International).

Rosan menyampaikan, para investor Prancis memiliki peluang besar dalam mengembangkan sektor energi terbarukan di Indonesia.

Potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai sekitar 3.700 gigawatt (GW), namun baru 1 persen yang dimanfaatkan, atau sekitar 13,08 GW. Potensi tersebut tersebar di berbagai wilayah, dengan potensi terbesar berasal dari energi surya, hingga potensi geotermal sebesar 23 gigawatt yang merupakan terbesar di dunia.

"Kuncinya adalah bertemu, membicarakan potensi, dan pada saat yang bersamaan mencari jalan agar potensi tersebut menjadi investasi. Apalagi, 35 perwakilan perusahaan Perancis ini kesempatan besar untuk memperkuat kerja sama," ujar Rosan dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2025).

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi konkret yang berfokus pada peluang nyata. Sehingga hal ini dapat mempercepat pemanfaatan potensi-potensi investasi agar dapat segera diwujudkan.

"Selain memaparkan potensi Indonesia, kami juga mendapat banyak feedback yang bermanfaat untuk memperkuat kolaborasi, baik dari sektor swasta ke pemerintah maupun antar swasta. Hal ini penting agar kita terus menyempurnakan kebijakan dan regulasi yang ada," imbuhnya.

Duta Besar Perancis untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Fabien Penone, menyampaikan komitmen Pemerintah Perancis untuk mendorong penguatan hubungan ekonomi dengan Indonesia.

Menurut dia, perusahaan Perancis sudah aktif berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia, mulai dari pertambangan nikel hingga perbankan. Namun, hal ini masih bisa terus ditingkatkan.

 

Kolaborasi Prabowo dan Emmanuel Macron

Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron disela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa, 19 November 2024.
Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron disela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa, 19 November 2024. (Dok. Tangkapan Layar Instagram @prabowo)... Selengkapnya

"Penguatan hubungan antara Prancis dan Indonesia adalah prioritas utama pemerintah kami. Presiden Prancis (Emmanuel) Macron dan Presiden Prabowo Subianto beberapa kali berdiskusi soal ini," kata Penone.

Wakil Ketua MEDEF International yang juga merupakan Ketua The France-Indonesia Business Council Philippe, Louis-Dreyfus, menyoroti potensi kerja sama di sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi. Ia optimistis kunjungan delegasi perusahaan Perancis ini akan membuahkan hasil positif.

"Fokus utama kami adalah pada sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi, yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan pemerintahannya. Saya yakin kunjungan ini akan membuka peluang kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara," sebut Philippe.

 

Investasi USD 1,05 Miliar di 5 Tahun Terakhir

Dengan total investasi sebesar USD 1,05 miliar sepanjang 2020-2024, Perancis telah menjadi salah satu mitra strategis bagi Indonesia dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Perancis menempati peringkat empat sebagai sumber Foreign Direct Investment (FDI) terbesar dari Eropa.

Dengan fokus pada lima sektor unggulan, yakni perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri mesin dan elektronik; industri makanan; hotel dan restoran; serta perdagangan dan reparasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya