Sempat Anjlok, Saham Bank Syariah Indonesia Menghijau pada Sesi I

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) naik 2,46 persen ke posisi Rp 2.500 per saham pada penutupan perdagangan saham sesi pertama.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 16 Agu 2021, 05:48 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 13:15 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) resmi berganti nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk pada Senin, 1 Februari 2021. Lalu bagaimana pergerakan saham BRIS setelah beroperasi dengan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk?

Mengutip data RTI, Senin (1/2/201), saham BRIS naik 2,46 persen ke posisi Rp 2.500 per saham pada penutupan perdagangan saham sesi pertama.

Saham BRIS sempat dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.450 per saham. Saham BRIS sempat berada di level tertinggi 2.550 dan terendah 2.270 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 65.918 kali dengan nilai transaksi Rp 929,8 miliar.

PT Bank BRIsyariah Tbk berganti nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk efektif sejak tanggal persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap perubahan anggaran dasar PT Bank BRIsyariah Tbk pada 1 Februari 2021.

Sehubungan hal itu, terhitung sejak efektifnya persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap perubahan anggaran dasar perseroan, PT Bank BRIsyariah Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

"Perdagangan efek PT Bank Syariah Tbk di Bursa Efek Indonesia tetap menggunakan kode BRIS,” seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI yang diteken Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I Adi Pratomo Aryanto dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jumlah Saham yang Dicatatkan

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun jumlah saham yang dicatatkan antara lain jumlah saham perseroan sebelum penggabungan usaha 9.900.508.698 saham. Jumlah saham tambahan hasil penggabungan usaha 31.130.700.245 saham. Jumlah saham perseroan setelah penggabungan usaha 41.031.208.943 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Saham yang tidak dicatatkan sebagai implementasi peraturan pemerintah Nomor 29 Tahun 1999 yang antara lain menetapkan bahwa saham bank hanya boleh tercatat di BEI sebanyak-banyaknya 99 persen antara lain 314.221.836 lembar saham milik PT Bank Mandiri Tbk dan 97.161.135 lembar saham milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Jumlah saham tercatat setelah penggabungan usaha 40.619.825.972 saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya