Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI)Â memantau pergerakan tiga saham pada awal pekan ini. Pertimbangan pantauan saham oleh BEI itu karena terjadi peningkatan dan penurunan harga saham yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
Mengutip keterbukaan informasi ke BEI, Selasa (9/2/2021). BEI menyebutkan telah terjadi peningkatan harga saham PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) dan PT Puri Global Sukses Tbk (PURI).
Mengutip data RTI, saham UFOE melonjak 278,22 persen selama sepekan pada 1-5 Februari 2021. Saham UFOE naik ke posisi Rp 382 per saham. Saham UFOE sempat di posisi tertinggi Rp 382 dan terendah Rp 136 per saham. Total frekuensi perdagangan 27 kali dengan nilai transaksi Rp 14 juta.
Advertisement
Baca Juga
Saham PURI naik 59,59 persen ke posisi Rp 466 per saham. Saham PURI sempat di level tertinggi Rp 466 dan terendah Rp 290 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 150 kali dengan nilai transaksi Rp 566,2 juta.
BEI menerima informasi terakhir mengenai PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) pada 29 Januari 20201 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait pencatatan saham dari penawaran umum. Sedangkan dari PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) adalah informasi pada 5 Februari 2021 terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Sementara itu, BEI menginformasikan kalau terjadi penurunan harga saham PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) yang di luar kebiasaan atau unsual market activity (UMA).
Informasi terakhir mengenai SBAT terakhir pada 4 Februari 2021 terkait laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka. Sebelumnya BEI juga mengumumkan UMA pada 4 September 2020 atas perdagangan saham SBAT.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Imbauan kepada Investor
Sehubungan dengan terjadi UMA itu, BEI sedang mencermati perkembangan UFOE, PURI dan SBAT. Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Lalu mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.
Advertisement