Investor Asing Borong Saham, IHSG Kembali ke Posisi 6.000

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG melonjak 1,45 persen atau 85,86 poin ke posisi 6.013,30.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Apr 2021, 12:19 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 12:17 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada perdagangan saham Rabu (14/4/2021) setelah alami koreksi dalam dua hari. Aksi beli saham oleh investor asing dukung penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG melonjak 1,45 persen atau 85,86 poin ke posisi 6.013,30. Indeks saham LQ45 naik 1,9 persen ke posisi 898,45. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG bergerak di kisaran 5.962-6.015. Sebanyak 302 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 171 saham melemah dan 150 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 608.983 kali dengan volume perdagangan saham 8,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5 triliun. Investor asing beli saham Rp 111,89 miliar di pasar regular.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham keuangan naik 2,31 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 1,7 persen dan sektor saham pertanian menguat 1,36 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

IHSG Menguat
Pekerja terlihat di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham NPGF naik 35 persen

-Saham KARW melonjak 34,38 persen

-Saham MPOW melambung 28,18 persen

-Saham TAPG meroket 25 persen

-Saham BMAS naik 24,84 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham FIMP turun 9,82 persen

-Saham ZYRX melemah 6,98 persen

-Saham PGUN susut 6,96 persen

-Saham UNIC tergelincir 6,95 persen

-Saham MFMI merosot 6,94 persen


Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 150 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 37,7 miliar

-Saham ERAA senilai Rp 11,8 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 5,5 miliar

-Saham MNCN senilai Rp 4,6 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 51,4 miliar

-Saham INKP senilai Rp 12,9 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 10,8 miliar

-Saham INCO senilai Rp 8,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 8,1 miliar

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,27 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,36 persen, dan indeks saham Shanghai naik 0,18 persen.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,31 persen, indeks saham Singapura melemah 0,31 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,18 persen.


Kata Analis

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, sentiment global dan domestik dukung penguatan IHSG. Dari global, membaiknya kinerja inflasi dan inflasi AS yang di atas harapan memberikan sinyal positif terhadap pasar terkait dengan potensi pemulihan ekonomi AS.

“Market mengapresiasi bahwasanya pemerintah AS maupun the Federal Reserve menegaskan bahwa inflasi akan meningkat beberapa bulan ke depan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun terkoreksi juga menjadi sentimen positif. Ditambah program vaksinasi massal COVID-19 yang masih berjalan dengan baik merupakan katalis positif bagi pasar. “Proyeksi dari surplusnya neraca perdagangan Indonesia per Maret diapresiasi positif para pelaku pasar,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya