Anak Usaha Adaro Beli 179 Juta Saham MDKA Milik Garibaldi Thohir

Anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) beli saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebanyak 179 juta saham dengan harga Rp 2.420 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Mei 2021, 11:31 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2021, 11:31 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Alam Tri Abadi (ATA) membeli saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) milik pemegang saham non pengendali, Garibaldi Thohir.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (2/5/2021), pembelian saham itu sebanyak 179 juta saham dengan harga Rp 2.420 per saham.

Nilai transaksi pembelian saham sebanyak Rp 433,18 miliar pada 28 April 2021. Transaksi tersebut 2,62 persen dari total kas dan setara kas perseroan pada 31 Desember 2020.

Anak usaha perseroan melakukan aksi korporasi ini seiring memiliki posisi keuangan dan tingkat likuiditas yang cukup baik. Oleh karena itu, perseroan memiliki fleksibilitas untuk investasi keuangan terukur pada instrumen yang memiliki tingkat profil risiko yang lebih tinggi dan tingkat pengembalian lebih baik dibandingkan dengan pendekatan investasi keuangan yang konservatif seperti contohnya penempatan dana pada bank komersil dalam bentuk deposito.

Penempatan investasi keuangan jangka panjang ini ditujukan untuk pemilikan saham dalam jumlah cukup besar.

"Untuk memastikan perolehan atas jumlah saham yang dimaksud, investasi keuangan dilakukan dengan membeli saham Merdeka yang dimiliki Garibaldi Thohir sebagai salah satu pemegang saham non-pengendlai yang bermaksud menjual kepemilikan sahamnya di Merdeka,” demikian dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Alasan Anak Usaha Perseroan Beli Saham MDKA

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan menyatakan telah mengkaji terhadap profil risiko perseroan atau tingkat toleransi perseroan terhadap fluktuasi positif dan negatif dalam investasi keuangan.

Perseroan tetap berpegang pada prinsip investasi keuangan antara lain memastikan ada kajian profil risiko, diversifikasi investasi yang baik, serta senantiasa memantau dan menyeimbangkan portofolio investasi.

"Investasi keuangan pada instrumen saham yang dilakukan perseroan ini adalah kegiatan investasi keuangan biasa yang lumrah dalam treasury management suatu perusahaan,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI.

Perseroan investasi instrumen saham di sektor komoditas emas dan tembaga untuk melindungi nilai terhadap inflasi. Perseroan yakin sektor ini memiliki fundamental baik untuk kondisi perekonomian saat ini.

"Perseroan telah melakukan riset serta melakukan koordinasi internal yang diperlukan dalam mengambil keputusan investasi keuangan ini,” dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Selain itu, Perseroan melihat emas merupakan salah satu komoditas yang cukup tangguh di masa ekonomi yang sulit. Situasi tingkat bunga yang cukup rendah saat ini dengan banyak negara melakukan pelonggaran kebijakan moneter, emas berpotensi menjadi pilihan investasi jangka panjang yang menarik.

 

Transaksi Afiliasi

FOTO: Jelang Tutup, Nilai Perdagangan Saham Lebih dari Rp 7,7 Triliun
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Sembilan sektor tercatat berkinerja baik dipimpin sektor finance yang melonjak 3,76 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan juga melihat tingkat permintaan tembaga di dunia secara bertahap terus meningkat sementara kondisi pasokan masih cukup terbatas.  

Adapun transaksi tersbeut merupakan transaksi afiliasi seperti masuk dalam ketentuan POJK 42/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan. Hal ini seiring Garibaldi Thohir merupakan Presiden Direktur Perseroan dan Komisaris Utama ATA.

Perseroan pun telah menunjuk penilai independent KJPP Desmar, Ferdinand dan Hentriawan dan rekan untuk memberikan pendapat kewajaran dan transaksi.

Penilai independen tersebut menilai rencana transaksi yang dilakukan oleh perseroan melalui ATA wajar. Adapun transaksi berupa pembelian saham yang dimiliki oleh salah satu pemegang saham non pengendali sebanyak 179 juta saham dengan harga Rp 2.420 senilai Rp 433,18 miliar.

Mengutip data RTI, pemegang saham MDKA per 31 Maret 2021 antara lain PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sebesar 19,13 persen, PT Mitra Daya Mustika sebesar 13,46 persen, Garibaldi Thohir sebesar 8,2 persen, PT Suwarna Arta Mandiri sebesar 6,33 persen, masyarakat sebesar 54,92 persen dan saham treasury sebesar 0,007 persen.

Pada penutupan perdagangan saham 30 April 2021, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 2,34 persen ke posisi Rp 2.620 per saham. Saham MDKA dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 2.550 per saham.

Saham MDKA berada di kisaran Rp 2.520-Rp 2.620. Total frekuensi perdagangan saham 5.928 kali dengan nilai transaksi Rp 203,6 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya