Tiga Faktor Ini Bikin IHSG Tersungkur, Salah Satu Kekhawatiran Kasus COVID-19

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 18 Juni 2021, IHSG merosot 1,82 persen ke posisi 5.958.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jun 2021, 13:25 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2021, 13:24 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam pada sesi pertama perdagangan Jumat, (18/6/2021). Ada isu lockdown di Jabodebek karena kekhawatiran kasus COVID-19 meningkat menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG merosot 1,82 persen ke posisi 5.958. Indeks saham LQ45 susut 2,16 persen ke posisi 858,57. Seluruh indeks saham acuan melemah.

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi terendah 5.944 dan tertinggi 6.070. Sebanyak 466 saham melemah sehingga menekan IHSG. 67 saham menguat dan 98 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 946.332 kali dengan volume perdagangan 16,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 113 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.382.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham IDXBasic turun 2,8 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham IDXHealth melemah 2,54 persen dan sektor sahamIDXTrans tergelincir 2,44 persen.

Direktur PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang menuturkan, ada tiga faktor mendorong IHSG tertekan. Pertama, ada rumor lockdown di Jabodebek sehingga memicu aksi jual.

"Ada rumor lockdown di Jabodebek sebagai antisipasi kenaikan kasus COVID-19. Kekhawatiran COVID-19 sehingga ada rumor lockdown,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Kedua, sejumlah emiten akan melakukan rights issue sehingga harga saham melakukan penyesuaian. Ketiga, harga komoditas melemah berdampak terhadap saham emiten komoditas. "Tiga faktor itu yang membuat IHSG turun," kata dia.

Edwin menambahkan, tekanan terhadap IHSG tersebut bukan karena faktor fundamental tetapi isu di pasar. Ia menilai, IHSG yang melemah tidak wajar lantaran sudah ada kejelasan mengenai tapering the Federal Reserve atau pengurangan pembelian obligasi AS, kenaikan suku bunga yang akan dilakukan 2023. "Tidak wajar. Ini ada rumor lockdown sehingga membuat kekhawatiran dampak ekonomi,” ujar Edwin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Prediksi IHSG pada Sesi II

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Edwin prediksi, IHSG masih melemah pada sesi kedua perdagangan saham Jumat, 18 Juni 2021. Akan tetapi, tekanan tidak terlalu besar pada sesi pertama. “Kalau ada klarifikasi (rumor). Ada perbaikan tetap turun tetapi tidak setinggi sesi pertama,” ujar dia.

Dengan kondisi IHSG yang tertekan, Edwin merekomendasikan untuk buy on weakness.


Top Gainers dan Losers

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham LMAS naik 34,72 persen

-Saham PORT naik 25 persen

-Saham ATIC naik 24,83 persen

-Saham BINA naik 24,70 persen

-Saham TRUE naik 24,47 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PPGL melemah 8,54 persen

-Saham MPOW melemah 7 persen

-Saham SMKL melemah 6,99 persen

-Saham AGRS melemah 6,99 persen

-Saham IFSH melemah 6,99 persen


Aksi Investor Asing

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 45,3 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 42 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 28,2 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 24,1 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 11,3 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MDKA senilai Rp 60,5 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 33,9 miliar

-Saham INKP senilai Rp 24,4 miliar

-Saham AKRA senilai Rp 10,4 miliar

-Saham INCO senilai Rp 10 miliar

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hang Seng naik 0,59 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,13 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikei melemah 0,04 persen, indeks saham Thailand merosot 0,38 persen, indeks saham Shanghai turun 0,40 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,25 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,17 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya