Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memastikan komitmen di bisnis ritel Indonesia setelah seluruh gerai Giant beroperasi pada akhir Juli 2021. Lalu bagaimana dengan rencana perseroan ke depan dan potensi sejumlah gerai yang dilepas pihak ketiga?
Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk, Diky Risbianto menuturkan, sesuai dengan pengumuman yang telah disampaikan sebelumnya, seluruh gerai Giant berhenti beoperasi pada akhir Juli 2021. Saat ini, perseroan juga masih melakukan beberapa negosiasi dan konversi seiring ada sejumlah gerai yang alihkan ke pihak ketiga.
Baca Juga
"Saat ini kami tidak dapat menginformasikan detil karena masih terhadap beberapa negosiasi dan konversi yang perlu dilakukan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat surat elektronik, ditulis Minggu (1/8/2021).
Advertisement
Perseroan memastikan tetap berkomitmen di bisnis ritel Indonesia melalui Guardian, Ikea dan Hero Supermarket. “Serta memiliki keyakinan kuat akan posisinya sebagai peritel kompetitif yang solid dalam jangka panjang,” ujar dia.
Saat ditanya mengenai dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Hero Supermarket menyatakan terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan terus berubah. Ini termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Perseroan juga melihat hal itu juga tren di pasar global.
"Kami tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham HERO
Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, saham HERO stagnan di posisi Rp 1.900. Saham HERO berada di level tertinggi Rp 1.900 dan terendah Rp 1.850 per saham. Total frekuensi perdagangan 71 kali dengan volume perdagangan 1.962 kali. Nilai transaksi harian Rp 370,9 juta.
Advertisement
Komitmen HERO Fokus Investasi IKEA hingga Guardian
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), 14 Juni 2021, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menegaskan fokus investasi mengembangkan IKEA, Guardian dan Hero Supermarket.
Perseroan akan fokus pada investasi dalam pertumbuhan toko di bisnis IKEA dan Guardian serta terus berinvestasi pada bisnis e-commerce.
“Dan memiliki ambisi untuk kedua merek tersebut untuk menjadi pemimpin industri dalam kategorinya masing-masing," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI yang diteken Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Hadrianus Wahyu Trikusumo.
Selain itu, perseroan pernah menyampaikan untuk membuat hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir 2022. Perseroan melihat potensi pertumbuhan lebih tinggi dari IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket sehingga fokus investasi untuk mengembangkan tiga merek tersebut.
Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan tinjauan strategi perseroan yang melihat peralihan konsumen Indonesia dan format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir ke layanan furnitur rumah tangga, kecantikan dan kesehatan serta pasar premium untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu, perseroan dalam dua tahun menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA dibandingkan 2020.
Perseroan juga berencana mengubah hingga lima gerai Giant menjadi gerai IKEA dan akan meningkatkan aksebilitas pelanggan. Perseroan telah membuka sebuah gerai IKEA seluas 31.500 meter persegi di Bandung, Jawa Barat. Perseroan juga akan membuka gerai IKEA seluas 35.000 meter persegi di Jakarta Garden City pada 2021.
"Kami juga menargetkan untuk membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022,” ujar dia lewat surat elektronik, ditulis Rabu, 26 Mei 2021.