Penjelasan DCI Indonesia Terkait Anthoni Salim Gadai Saham DCII

Sekretaris Perusahaan PT DCI Indonesia Tbk, Nicholas Suharno menulis transaksi gadai saham tersebut tidak berhubungan dengan pengembangan bisnis ke depan.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Agu 2021, 13:58 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 08:26 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT DCI Indonesia Tbk (DCII) menyampaikan sejumlah penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dari penyimpanan saham menjadi warkat oleh Toto Sugiri dan Marina Budiman hingga Anthoni Salim yang gadai saham.

Perseroan telah menerima surat pemberitahuan dari Anthoni Salim terkait pelaksanaan gadai saham pada 15 Juni 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (5/8/2021), Sekretaris Perusahaan PT DCI Indonesia Tbk, Nicholas Suharno menulis transaksi gadai saham tersebut tidak berhubungan dengan pengembangan bisnis ke depan.

“Transaksi gadai saham yang dilakukan oleh Anthoni Salim tersebut tidak berhubungan dengan rencana pengembangan bisnis perseroan,” tulis Nicholas.

Perseroan menyatakan tidak pernah menerima aliran uang yang bersumber dari aktivitas gadai saham yang dilakukan oleh pemegang saham perseroan.

Berdasarkan informasi yang telah perseroan terima dari pihak Anthoni Salim selaku pemegang saham perseroan, Nicholas menuturkan, gadai saham tersebut  dilaksanakan sebagai bagian dari rencana investasi grup Salim di Indonesia.

“Pada saat ini, tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan,” tulis Nicholas.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Toto Sugiri Konversi Saham

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, dalam penjelasan berbeda, DCI Indonesia juga menanggapi permintaan penjelasan BEI mengenai konversi saham dari scritpless menjadi warkat yang dilakukan Presiden Direktur Toto Sugiri dan Presiden Komisaris Marina Budiman.

"Pemegang saham utama menilai penyimpanan dalam bentuk warkat merupakan hal yang lebih efisien,” tulis Nicholaus.

Ia menambahkan, saat ini, perseroan tidak memiliki rencana aksi korporasi dan transaksi material enam bulan ke depan. “Berdasarkan informasi yang diterima oleh perseroan, pada saat ini, pengendali dan pemegang saham utama Perseroan tidak memiliki rencana untuk mengubah kepemilikan saham perseroan,” tulis dia.

Pemegang saham DCI Indonesia per 30 Juli 2021 antara lain Otto Toto Sugiri sebesar 29,90 persen, Marina Budiman sebesar 22,51 persen, Han Arming sebesar 14,11 persen, Anthoni Salim sebesar 11,12 persen, dan masyarakat sebesar 22,36 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya