Liputan6.com, Jakarta - PT Panin Sekuritas Tbk tengah memproses persiapan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) satu perusahaan manufaktur.
"Perusahaan tersebut memproduksi berbagai peralatan rumah, kata Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha kepada Liputan6.com, Selasa (01/09/2021).
Baca Juga
Nama perusahaan tersebut masih belum bisa diungkapkan. Namun, Prama menuturkan, perusahaan manufaktur ini akan menawarkan sekitar 20-30 persen saham melalui penawaran saham perdananya.
Advertisement
"Target perolehan dana melalui IPO ini berkisar Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar," kata Prama.
Prama mengatakan, dana perolehan IPO akan digunakan untuk mendukung ekspansi perusahaan. Hanya saja, ia belum bisa merinci rencana alokasi penggunaan dana IPO tersebut.
Dia hanya mengatakan, perusahaan manufaktur tersebut berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester I 2022. Tahun depan diharapkan kondisi pasar akan lebih baik dari tahun ini sehingga proses yang tengah dikerjakan bisa berjalan sesuai rencana.
“Tahun ini ada beberapa yang tertunda (pending) dari rencana, khususnya penawaran saham, tahun depan diharapkan bisa terlaksana,” kata Prama.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Nasabah Individu Panin Sekuritas Meningkat
Sebelumnya PT Panin Sekuritas Tbk mencatat kenaikan nasabah saham. Direktur PT Panin Sekuritas Tbk, Prama Nugraha menuturkan, ada sejumlah faktor utama yang dongkrak jumlah nasabah saham. Salah satu transaksi yang bisa dilakukan online.
Ia menuturkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi secara digital seperti transaksi online ternyata berdampak juga pada jumlah transaksi nasabah yang meningkat terutama nasabah individu.
Pada 2020, Panin Sekuritas mencatat nasabah individu yang berinvestasi saham ialah 32.613 orang. Angka tersebut naik 11,9 persen secara year to date menjadi 36.493 nasabah hingga Juni 2021.
"Jumlah nasabah aktif selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang mencerminkan pertumbuhan bisnis perusahaan," ujar Prama.
Tak hanya itu, peningkatan juga terjadi pada nasabah institusi. Bila pada 2020 jumlahnya hanya 340 institusi, hingga Juni 2021 angka yang mampu ditorehkan yakni 374 insitusi. Jumlah itu meningkat 10 persen secara year to date.
"Pada tahun 2020 kami bertindak sebagai penjamin pelaksaan emisi untuk 2 penawaran umum perdana saham. Dengan total penjaminan sebesar Rp99 miliar," ujar dia.
Pada semester II 2021, Prama juga berharap pihaknya bisa memproses perusahaan yang hendak melakukan IPO.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement