IHSG Berpotensi Menguat, Cermati Saham Pilihan Ini

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Sep 2021, 07:18 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 07:18 WIB
IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (8/9/2021). Investor akan mencermati data indeks keyakinan konsumen (IKK).

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.077-6.154.

“Pergerakan momentum terkonsolidasi pada area tengah oscillator indikator stochastic dan RSI,” ujar Lanjar dalam catatannya.

Ia menambahkan, arah pergerakan masih memberikan signal trend positif selama IHSG masih kuat di atas 6.077 dan 6.050 yang merupakan level moving average (MA) 50 dan 200 hari saat ini.

Sedangkan untuk sentimen, Lanjar menuturkan, investor akan menanti data indeks keyakinan konsumen (IKK). Secara sentimen, pergerakan IHSG berpotensi konsolidasi.

Sedangkan Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG sedang berada pada bagian dari wave E dari wave (B), dengan demikian IHSG berpeluang menguat ke 6.200-6.250 atau ke 6.350 bila mampu break 6.253 untuk membentuk wave (Y).

Namun demikian, tetap cermati support 6.054,6.021 dan 5.938. “Apabila IHSG terkoreksi ke bawah level support-supportnya tersebut, IHSG akan mengarah ke 5.850-5.900,” ujar dia.

Ia prediksi, IHSG akan berada di kisaran support 6.054,6.021 dan resistance 6.170,6.263.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Pilihan

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Ace Hardware Tbk (ACES).

Sedangkan Lanjar memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Selain itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII).

Sentimen Bursa Asia dan Global

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dari bursa Asia berpotensi bergerak dengan hati-hati pada perdagangan Rabu pekan ini setelah ada penurunan saham di Amerika Serikat (AS) di tengah kekhawatiran varian delta COVID-19 dapat memperlambat pemulihan ekonomi dan pandemi COVID-19.

Lanjar menuturkan, kontrak berjangka AS berfluktuasi setelah S&P 500 jatuh dan Nasdaq 100 naik ke rekor karena investor mencari area pasar yang lebih defensif.

Ekuitas teknologi China yang terdaftar di AS melonjak pada taruhan tindakan keras peraturan Beijing yang terburuk telah berlalu.

Pada saat ekuitas global yang terus mencapai rekor tertinggi dan prospek pembukaan kembali ekonomi yang lebih lambat serta pengurangan dukungan stimulus darurat dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa menyebabkan beberapa kekhawatiran investor. Minyak mentah dan aluminium termasuk di antara komoditas yang mundur karena greenback yang lebih kuat.

Bitcoin jatuh di tengah implementasi undang-undang El Salvador yang sulit yang membuat mata uang kripto legal. Investor akan menanti data pertumbuhan ekonomi di Jepang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya