Penjelasan Erajaya Swasembada kepada BEI Terkait Kabar Diminati Grup Djarum

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) memberikan penjelasan kepada BEI soal kabar diminati Blibli.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Sep 2021, 15:07 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2021, 22:21 WIB
20161010-Berburu-prodak-digital-untuk-melengkapi-gaya-urban-anak-muda-AY2
Berbagai macam produk baru yang bergaya fashion digital hadir di gerai Urban Republik di Pondok Indah, Jakarta, Jumat (7/10). Perusahaan baru dari Erajaya ini memfasilitasi masyarakat urban untuk memenuhi gaya hidup perkotaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menyampaikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai pemberitaan grup Djarum kini membidik Erajaya Swasembada.

Dalam keterbukaan informasi kepada BEI, Senin (20/9/2021), Head of Legal and Corporate Secretary PT Erajaya Swasembada Tbk, Amelia Allen menuturkan, perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana grup Djarum untuk akuisisi saham ERAA.

“Sampai dengan saat ini Perseroan tidak mengetahui informasi apapun terkait dengan adanya rencana Djarum Grup untuk mengakuisisi saham perseroan,” tulis Amelia dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia menyatakan, hal yang dapat perseroan sampaikan mengenai fundamental bisnis perseroan semakin kuat termasuk saat pandemi COVID-19.

“Perseroan terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan perseroan di seluruh wilayah tempat perseroan beroperasi,” tulis dia.

Seiring kabar bakal diakusisi grup Djarum, saham ERAA ditutup di zona hijau. Saham ERAA sebelumnya sempat bergerak di zona merah kemudian berbalik arah ke zona hijau. Saham ERAA naik 1,69 persen ke posisi Rp 600 per saham.

Pada pembukaan perdagangan, saham ERAA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 595 per saham. Saham ERAA berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 580 per saham. Total frekuensi perdagangan 23.190 kali dengan volume perdagangan 4.309.638. Nilai transaksi Rp 262 miliar.

Penguatan saham ERAA terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,93 persen ke posisi 6.076,31. Indeks LQ45 merosot 0,88 persen ke posisi 854,83. Seluruh indeks acuan tertekan. Sebanyak 386 saham melemah sehingga menekan IHSG. 152 saham menguat dan 124 saham diam di tempat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Semester I 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencetak kinerja positif sepanjang semester I 2021. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan penjualan dan laba bersih.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 12 Agustus 2021, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) meraih penjualan bersih Rp 21,35 triliun selama enam bulan pertama 2021. Realisasi penjualan ini tumbuh 48,06 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,46 triliun.

Beban pokok penjualan naik 45,98 persen menjadi Rp 19,16 triliun dari periode semester I 2020 sebesar Rp 13,12 triliun. Sementara itu, laba bruto naik 64,05 persen dari Rp 1,33 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 2,18 triliun.

Perseroan membukukan beban penjualan dan distribusi bertambah 31,6 persen menjadi Rp 781,3 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 593,34 miliar. Beban umum dan administrasi bertambah 23,3 persen menjadi Rp 585,01 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 474,08 miliar.

Pendapatan lainnya naik dari Rp 60,81 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 85,44 miliar pada semester I 2021. Beban lainnya turun menjadi Rp 9,27 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 40,98 miliar.

Laba usaha perseroan tercatat naik 213,66 persen menjadi Rp 898,31 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 266,39 miliar. Laba periode berjalan PT Erajaya Swasembada Tbk naik 392,4 persen menjadi Rp 558,54 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 113,42 miliar.

Perseroan mencatat total liabilitas Rp 5,47 triliun pada Juni 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 5,52 triliun.Total ekuitas tercatat Rp 5,99 triliun pada semester I 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 5,68 triliun.

Total aset naik menjadi Rp 11,47 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode Juni 2020 Rp 11,2 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 158,08 miliar pada 30 Juni 2021.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya