Saham ADRO Menguat Tersengat Kenaikan Harga Batu Bara dan Buyback

Saham ADRO melonjak 15,23 persen ke posisi Rp 1.740 pada penutupan perdagangan Selasa, 28 September 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Sep 2021, 21:41 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2021, 21:41 WIB
Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melonjak signifikan pada perdagangan Selasa, (28/9/2021). Penguatan harga saham ADRO terjadi di tengah harga batu bara yang melonjak dan rencana aksi buyback saham.

Mengutip data RTI, saham ADRO melonjak 15,23 persen ke posisi Rp 1.740 pada penutupan perdagangan Selasa, 28 September 2021. Saham ADRO naik 90 poin ke posisi Rp 1.600 per saham pada pembukaan perdagangan.

Saham ADRO berada di posisi tertinggi Rp 1.785 dan terendah Rp 1.600 per saham. Total frekuensi 49.936 kali dan volume perdagangan 5.045.151. Nilai transaksi Rp 853,7 miliar.

Sepanjang 2021, saham ADRO sudah naik 21,68 persen menjadi Rp 1.740 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 1.785 dan terendah Rp 1.150 per saham. Nilai transaksi Rp 23,1 triliun. Volume perdagangan 17,77 miliar saham dan frekuensi perdagangan 2.041.155.

Saham ADRO menguat di tengah kenaikan harga batu bara. Mengutip data barchart.com, harga batu bara ICE NewCastle untuk Oktober 2021 naik 2,56 persen menjadi USD 210.

Selain itu, perseroan juga mengumumkan rencana buyback saham pada Senin, 27 September 2021. Buyback dilakukan pada 27 September-26 Desember 2021. Perseroan akan buyback saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kata Analis

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Manajemen ADRO menyatakan. rencana buyback tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor (paid-in capital) dan tetap menjaga jumlah saham beredar di publik (free float) sebesar 7,5 persen.

“Jika diasumsikan harga rata-rata saham ADRO sebesar Rp 1.500 per saham, maka potensi jumlah saham yang akan diserap dalam buyback sekitar 2,67 miliar saham,” tulis tim Riset Samuel Sekuritas, dikutip Selasa pekan ini.

Menurut catatan tim riset,  saham ADRO masih cenderung tertinggal dibandingkan pesaing, antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 32,7 persen, PT Harum Energy Tbk (HRUM) 150,8 persen, maupun kenaikan harga batu bara global yang naik 137,4 persen. Dalam riset tersebut, Samuel sekuritas menyatakan hold untuk saham ADRO dengan target price di level Rp 1.530.

Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menuturkan, langkah Adaro Energy untuk buyback saham merupakan sentimen posifitf.

"Terkait ADRO yang melakukan buyback positf untuk harganya. Trading buy untuk ADRO,” kata Sukarno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya