Grup Ant Tingkatkan Modal 47 Persen Jadi Setara Rp 77,2 Triliun

Hal ini menunjukkan Ant melanjutkan restrukturisasi yang diamanatkan pemerintah China.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2021, 22:23 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 22:22 WIB
Ant Financial
Unit bisnis Ant Financial (Foto: screenshot situs web Ant Financial)

Liputan6.com, Beijing Grup Ant China menambah modal dari 23,8 miliar Yuan menjadi 35 miliar Yuan atau USD 5,44 miliar (ssekitar Rp 77,2 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.205 terhadap dolar AS). Wujud dukungan program penataan perusahaan dari pemerintah.

Hal ini menunjukkan raksasa fintech ini melanjutkan restrukturisasi yang diamanatkan pemerintah China.

"Kenaikan modal itu bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi dan sesuai dengan peraturan serta kebutuhan bisnis yang relevan," ungkap Ant Group yang merupakan afiliasi dari pemimpin e-commerce Alibaba Holdings Ltd dalam pernyataan, dikutip dari situs ChannelNewsAsia, Senin (11/10/2021).

Pada April 2021, pihak berwenang negeri tirai bambu memerintahkan restrukturisasi besar-besaran di Ant. Usai perusahaan ini menghentikan penawaran umum perdana perusahaan teknologi keuangan (fintech) sebesar USD 37 miliar atau sekitar Rp 525,5 triliun pada November lalu. Ant menggarisbawahi tekad pemerintah dalam mengendalikan raksasa internet miliknya.

Perombakan ini praktis membuat Ant tunduk pada pengawasan peraturan dan persyaratan modal yang lebih ketat.

Menurut grup Ant lonjakan 47 persen di dalam modal terdaftarnya berasal dari kapitalisasi cadangan modal perusahaan. Tidak termasuk dalam kegiatan penggalangan dana dan tidak ada satu pun investor tambahan yang terlibat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Regulator Minta Ant Ubah Model Bisnis

Sebelumnya, saham Alibaba di Hong Kong melonjak hampir 4 persen pada pembukaan perdagangan Selasa,13 April 2021. Pada penutupan perdagangan, saham Alibaba naik 0,43 persen. Kenaikan tersebut menyusul keputusan regulator memerintahkan afiliasi teknologi keuangan raksasa e-commerce Ant Group untuk mengubah bisnisnya.

Di sisi lain, keputusan ini bersamaan dengan denda 18,23 miliar yuan (USD 2,78 miliar) yang diterima Alibaba sebagai hasil penyelidikan anti-monopoli oleh regulator.

"Menyusul keputusan dan hukuman yang dikenakan oleh investigasi anti-monopoli SAMR (Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar) BABA, kami pikir jalanan memiliki lebih banyak warna tentang pembaruan terbaru di Ant Group," kata analis Jefferies seperti dilansir dari CNBC, Selasa, 13 April 2021.

Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong terpantau diperdagangkan naik hampir 2 persen selama sesi hari ini. Namun, saham Alibaba yang terdaftar di AS ditutup naik lebih dari 9 persen pada Senin.

Alibaba, memiliki sekitar 33 persen saham di Ant Group, perusahaan yang menjalankan aplikasi pembayaran seluler Alipay yang sangat populer di China.

Pada November, regulator memaksa Ant Group untuk menangguhkan rencana penawaran umum perdana (IPO) senilai USD 34,5 miliar di Hong Kong dan Shanghai.

Pada Desember 2020, People’s Bank of China (PBOC) memerintahkan Ant Group untuk memperbaiki bisnisnya. Pada Senin, bank sentral China menguraikan detail konkret tentang apa yang perlu dilakukan perusahaan.

PBOC meminta Grup Ant untuk melakukan restrukturisasi menjadi perusahaan induk keuangan. Ant Group juga harus membuat lebih banyak pemisahan antara aplikasi pembayarannya Alipay dan produk kreditnya. Yu'e Bao, dana pasar uang Ant Group yang pernah menjadi yang terbesar di dunia, juga harus dikurangi ukurannya.

 

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya