Liputan6.com, Jakarta - PT Phapros Tbk (PEHA) mencatatkan penjualan bersih Rp 466,24 miliar hingga semester I 2021. Penjualan itu naik 2,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 453,92 miliar.
Pertumbuhan penjualan itu masih ditopang dari kinerja segmen Obat Generik Berlogo (OGB) serta segmen Etikal Branded.
Bahkan produk di segmen Etikal Branded mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan hingga sebesar 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Merujuk laporan keuangan Phapros, segmen OGB menyumbang Rp 248,40 miliar. Disusul segmen Etikal Rp 139,89 miliar, OTC Rp 67,73 miliar, dan Toll-in Rp 10,22 miliar.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan, pertumbuhan segmen obat etikal yang signifikan ini sangat dipicu oleh mulai banyaknya masyarakat yang berobat di rumah sakit pada kasus-kasus non Covid.
“Meningkatnya performa segmen obat etikal branded yang utamanya digunakan melalui peresepan dokter di klinik atau RS, menandakan saat ini masyarakat sudah mulai berani menjalani pengobatan non-covid di rumah sakit yang mungkin sempat tertunda selama pandemi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/10/2021).
Namun, sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 277,96 miliar, dari sebelumnya Rp 208,58 miliar. Sehingga diperoleh laba bruto Rp 238,28 miliar, turun dari 245,34 miliar pada semester I 2020.
Dari raihan itu, setelah dikurangi beban dan pajak, pada semester I 2021 Perseroan mencatatkan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 10,29 miliar. Turun sekitar 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,06 miliar.
Dari sisi aset sampai dengan akhir Juni 2021 tercatat sebesar Rp 1,96 triliun. Naik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 1,92 triliun.
Liabilitas Perseroan pada periode yang sama tercatat Rp 1,22 triliun, naik dari posisi sebelumnya Rp 1,18 triliun. Serta ekuitas tercatat sebesar Rp 737,47 miliar, turun dari sebelumnya Rp 740,91 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Strategi Perseroan
Sejak pandemi melanda pada pertengahan 2020, Hadi mengatakan direksi PT Phapros Tbk telah mengambil kebijakan yang sangat agile, adaptif dan inovatif. Di bidang pemasaran misalnya.
Phapros melakukan pergeseran portofolio produk dari yang semula mengandalkan sektor perjalanan dengan produk andalannya, Antimo, menjadi lebih fokus ke produk multivitamin dan produk lain yang terkait dengan Covid-19.
"Perusahaan juga mengoptimalisasi semua channel yang bisa digunakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan kinerja di tengah pandemi, termasuk pemanfaatan e-commerce secara maksimal untuk mendongkrak kinerja produk,” katanya.
Yang tidak kalah penting, lanjut Hadi, yaitu langkah penguatan atas inovasi serta percepatan di divisi riset dan pengembangan (Research and Development), di mana Phapros sendiri mentargetkan lebih dari tujuh produk baru launching per tahun.
Penerapan strategi tersebut sejak pertengahan 2020 hingga saat ini terbukti mampu mengangkat kinerja PT Phapros Tbk.
Manajemen PT Phapros Tbk juga optimistis kinerja perseroan akan terus tumbuh seiring dengan geliat kebangkitan ekonomi nasional di masa transisi new normal seperti saat ini.
Advertisement
Gerak Saham PEHA
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 26 Oktober 2021, saham PEHA naik 0,43 persen ke posisi Rp 1.170 per saham. Saham PEHA naik lima poin ke posisi Rp 1.170 per saham.
Saham PEHA berada di level tertinggi Rp 1.190 dan terendah Rp 1.165 per saham. Total frekuensi perdagangan 185 kali dengan volume perdagangan 3.689. Nilai transaksi Rp 436 juta.