IHSG Merosot 0,79 Persen pada 25-29 Oktober 2021, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 8.087 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar bursa merosot pada 25-29 Oktober 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2021, 06:25 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 06:25 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu selama sepekan tepatnya pada 25-29 Oktober 2021. Selama sepekan, IHSG mayoritas ditutup di zona merah.

Pada pekan ini, IHSG merosot 0,79 persen ke posisi 6.591,34. Sedangkan pekan lalu, IHSG masih menguat tipis 0,16 persen ke posisi 6.643,73. Demikian mengutip keterangan tertulis Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (30/10/2021).

Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa menyusut 0,77 persen pada 25-29 Oktober 2021 menjadi Rp 8.087,95 triliun dari pekan lalu Rp 8.150,38 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 2,07 persen menjadi 21,63 miliar dari 22,091 miliar pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi harian bursa turun 7,32 persen menjadi 1.284.477 kali transaksi dari 1.385.992 kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 17,40 persen menjadi Rp 13,41 triliun dari Rp 16,24 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membukukan aksi jual Rp 345,81 miliar pada Jumat, 29 Oktober 2021. Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi beli saham Rp 39,59 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pencatatan Saham dan Obligasi

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pada pekan ini, ada satu pencatatan perdana saham dan dua obligasi. Pada Senin, 25 Oktober 2021, PT Ace Oldfields Tbk. (KUAS) resmi dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan Perusahaan Tercatat ke-39 pada 2021. KUAS bergerak pada sektor Industrial dengan sub sektor Industrial Goods.

Pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2021 PT Astra Sedaya Finance (ASDF) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 2 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap II Tahun 2021 PT Federal International Finance (FIFA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,75 triliun pada Kamis, 28 Oktober 2021.

Hasil pemeringkatan Pefindo serta PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi ini masing-masing adalah idAAA (Triple A) dan AAA(idn) (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 81 emisi dari 49 Emiten senilai Rp82,33 triliun.

 Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,41 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp4.441,58 triliun dan USD400,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp5,33 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya