IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 6.723, Aksi Jual Investor Asing Rp 330,5 Miliar

Sempat ke zona merah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Nov 2021, 15:34 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 15:33 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Senin (22/11/2021). Investor asing melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik tipis 0,05 persen ke posisi 6.723,38. Level tersebut merupakan rekor tertinggi baru pada 2021.Sebelumnya IHSG sentuh rekor tertinggi di posisi 6.720,26 pada Jumat, 19 November 2021.

Indeks LQ45 berada di zona merah di posisi 963,64. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.754,46 dan terendah 6.690,81. Sebanyak 228 saham menguat sehingga angkat IHSG. Akan tetapi, 299 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG dan 143 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.395.858 kali dengan volume perdagangan 25,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 330,55 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.227.

Sebagian besar sektor saham koreksi. Indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 1,16 persen, dan alami koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty susut 0,83 persen dan indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,73 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth naik 1,35 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 0,84 persen dan indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,33 persen.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, IHSG sempat melemah seiring aksi ambil untung investor. Hal ini mengingat IHSG sudah sentuh posisi tertinggi di 6.720 pada Jumat pekan lalu.

"IHSG sudah all time high, wajar profit taking," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, saat ini belum ada katalis positif sehingga IHSG cenderung mendatar. Akan tetapi, harapan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik pada 2022 menjadi angin segar IHSG. "Investor yakin terhadap pertumbuhan pendapatan akan tinggi selama tidak ada PPKM. Pada akhir tahun ini, IHSG bisa sentuh 6.700-6.800 dan tahun depan IHSG bisa tumbuh 10 persen," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham POLA naik 34,07 persen

-Saham TNCA naik 24,77 persen

-Saham TOBA naik 24,70 persen

-Saham GSMF naik 24,41 persen

-Saham SOHO naik 19,70 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PANI turun 6,99 persen

-Saham SGER turun 6,94 persen

-Saham FREN turun 6,86 persen

-Saham CLAY turun 6,84 persen

-Saham INDO turun 6,82 persen

Aksi Investor Asing

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 137,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 49,3 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 40 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 31,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 24,7 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MTEL senilai Rp 296,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 95,5 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 62 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 33,3 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 18,9 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,39 persen dan indeks Taiwan susut 0,08 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi naik 1,42 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 0,09 persen, indeks Thailand naik 0,33 persen.

Selain itu, indeks Shanghai menguat 0,61 persen dan indeks Singapura bertambah 0,09 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya