Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Senin (22/11/2021). Hal ini seiring sentimen global yang berpotensi menekan IHSG.
Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, serangan COVID-19 gelombang keempat di Eropa memaksa beberapa negara Eropa sudah dan akan melakukan lockdown total seperti di Austria mulai pekan depan akan lockdown selama 20 hari.
Dampak dari mulai diberlakukannya pembatasan terkait COVID-19 juga memicu aksi demo dan kerusuhan di beberapa negara Eropa antara lain Kroasia, Austria, Itali dan Belanda yang kemudian memicu indeks saham di Eropa merosot.
Advertisement
Baca Juga
Edwin menuturkan, dampak lockdown total yang terjadi di Austria juga memicu tekanan jual indeks Dow Jones yang ditutup turun 0,75 persen dan tekanan jual atas harga minyak West Texas Intermediate (WTI) yang turun 3,48 persen.
“Kombinasi jatuhnya indeks Dow Jones, harga minyak, emas dan CPO berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di bursa Indonesia Senin ini,” ujar dia.
Pada pekan lalu, IHSG naik 1,04 persen. Namun, investor asing mencatat aksi jual Rp 2,41 triliun.
Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.680-6.755 pada Senin pekan ini.
Sementara itu, dalam catatan PT NH Sekuritas Indonesia, IHSG berpeluang lanjutkan penguatan pada awal pekan ini. IHSG akan bergerak di rentang 6.700-6.800.
“Kenaikan didukung oleh berbagai data ekonomi yang dirilis pekan lalu memberikan indikasi fundamental ekonomi solid,” dikutip dari catatan tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Merdeka Copper and Gold Tbk (MDKA).
Sedangkan Edwin memilih saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Selain itu, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Siloam Hospital International Tbk (SILO), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Advertisement