Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) bergerak fluktuaktif pada pencatatan perdana saham Senin (22/11/2021).
Mengutip data RTI, saham MTEL dibuka naik Rp 50 ke posisi Rp 850 per saham dari harga perdana Rp 800 per saham. Saham MTEL berada di level tertinggi Rp 890 dan terendah Rp 790 per saham.
Total frekuensi perdagangan 22.743 kali dengan volume perdagangan 7.648.040. Nilai transaksi perdagangan Rp 617 miliar. Pada pukul 09.23 WIB, saham MTEL stagnan di posisi Rp 800 per saham.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat pada awal sesi perdagangan berbalik arah ke zona merah. IHSG turun 0,26 persen ke posisi 6.702.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.754,46 dan terendah 6.701,10. Sebanyak 203 saham menguat sehingga angkat IHSG. 246 saham melemah dan 182 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 310.353 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 506,89 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.234.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXhealth naik 0,59 persen, indeks sektor saham IDXindustry menguat 0,46 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 0,23 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno susut 0,76 persen dan indeks sektor saham IDXenergy merosot 0,67 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham MTEL Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau dikenal Mitratel mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-41 di BEI.
Mitratel mencatatkan saham perdana dengan memakai kode saham MTEL di papan utama. Jumlah saham yang dicatatkan di BEI 83.515.452.844. Saham yang dicatatkan itu terdiri dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) 23.493.524.800 dan saham pendiri 60.021.928.044.
Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 800 dengan nilai nominal Rp 228. Dengan demikian total dana yang diraup dari IPO Rp 18,79 triliun. Dengan demikian kapitalisasi pasar saham yang terbentuk Rp 66,81 triliun.
Dana hasil IPO antara lain digunakan 90 persen untuk belanja modal dan 10 persen untuk modal kerja. Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO, ESA dan MESOP antara lain PT Telkom Indonesia Tbk sebesar 71,77 persen, public 28,06 persen, ESA sebesar 0,03 persen dan MESOP sebesar 0,13 persen.
Saat pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin emisi efek antara lain PT HSBC Sekuritas Indonesia, PT JP Morgan Sekuritas Indonesia, dan PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia.
Advertisement