Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatat kinerja pendapatan merosot dan rugi bersih naik sepanjang sembilan bulan pertama 2021. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatat pendapatan usaha Rp 1,39 triliun hingga September 2021.
Pendapatan usaha perseroan turun 34,45 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,12 triliun. Beban langsung turun 35,85 persen menjadi Rp 1,14 triliun hingga kuartal III 2021 dari periode sama sama tahun sebelumnya Rp 1,76 triliun.
Dengan demikian, laba bruto turun 27,06 persen menjadi Rp 246,90 miliar hingga kuartal III 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 338,53 miliar.
Advertisement
Surya Semesta Internusa menekan sejumlah beban antara lain beban penjualan turun dari Rp 22,54 miliar hingga September 2020 menjadi Rp 15,94 miliar hingga September 2021.
Baca Juga
Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 337,65 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 367,43 miliar. Penghasilan lainnya merosot 41,5 persen menjadi Rp 37,34 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 63,87 miliar.
Namun, beban lainnya naik menjadi Rp 17,57 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,46 miliar.
PT Surya Internusa Semesta Tbk mencatat rugi usaha Rp 86,92 miliar hingga kuartal III 2021. Rugi usaha itu melonjak dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,03 miliar.
Perseroan mencatat rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 268,99 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 197,87 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat rugi per saham dasar menjadi Rp 59,14 hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 43,33.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Total Aset
Total ekuitas tercatat Rp 3,96 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 4,23 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 3,8 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 3,39 triliun.Â
Total aset naik menjadi Rp 7,82 triliun hingga kuartal III 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 7,62 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas menjadi Rp 665,11 miliar hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 850,91 miliar.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham SSIA turun 0,82 persen ke posisi Rp 486 per saham. Saham SSIA dibuka stagnan Rp 490.
Saham SSIA berada di level tertinggi Rp 490 dan terendah Rp 486 per saham. Total frekuensi perdagangan 59 kali dengan volume perdagangan 1.863. Nilai transaksi Rp 90,7 juta.
Â
Advertisement