Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Silmy Karim mendapat penghargaan Top CEO BUMN Award yang diselenggarakan Bisnis Indonesia. Silmy Karim menyabet The Best CEO in Strategic Leaders untuk BUMN di sektor non keuangan dengan aset di atas Rp 15 triliun.
Penghargaan ini diberikan kepada CEO BUMN yang memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, membayangkan, berpikir strategis, dan bekerja sama untuk menginisiasi perubahan yang bertujuan menciptakan masa depan organisasi yang cerah. Seperti diketahui, Silmy mampu membawa Krakatau Steel menjadi perusahaan yang untung, setelah bertahun-tahun catatkan rugi.
Baca Juga
"Apa yang diperoleh sore hari (Selasa-sore) ini merupakan keberhasilan bersama insan Krakatau Steel, di mana KRAS berhasil untuk turn around. Semoga dengan penghargaan ini menambah semangat kita untuk bekerja keras menjadikan perusahaan yang sehat, berdaya saing dan bisa jadi kebanggan Indonesia,” ujar Silmy, dikutip Rabu (1/12/2021).
Advertisement
Kinerja Silmy selama di Krakatau Steel sebelumnya juga telah diakui oleh Komisaris Utama Perseroan, I Gusti Putu Suryawirawan. Pada peringatan 51 tahun KRAS Agustus lalu, Putu mengapresiasi kinerja insan KRAS yang berhasil membawa perubahan besar bagi perusahaan, bahkan dalam kondisi pandemi covid-19.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Silmy dan seluruh keluarga besar KRAS yang sudah membawa KRAS kembali ke jalan yang benar. Di mana KRAS sekarang menjadi perusahaan yang kompetitif, untung, dan terpercaya, dan satu lagi. Modern,” kata Putu.
Pada 2020, Perseroan berhasil membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada entitas induk sebesar USD 23,67 juta. Berbanding terbalik dengan posisi akhir 2019 yang mencatatkan rugi USD 505,4 juta, dan tahun-tahun sebelumnya yang juga mencatatkan kerugian berturut-turut sejak 2016.
Melihat kinerja Krakatau Steel yang kian membaik, Putu yakin Perseroan akan bisa lebih kompetitif. Sebagai entitas yang bergerak di lingkungan usaha, Putu berpesan mengenai tiga hal sebagai bekal Perseroan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Krakatau Steel
Hingga Oktober 2021, Krakatau Steel mencatatkan penjualan USD 1,86 miliar atau sekitar Rp 26,53 triliun. Capaian itu naik 73,18 persen dibandingkan penjualan pada Oktober 2020 sebesar USD 1,07 miliar.
Pada periode yang sama, produktivitas Perseroan meningkat. Dari sisi shipment naik 20 persen dari Oktober 2020 sebesar 1.296 KT menjadi 1.555 KT pada Oktober 2021.
Sementara dari sisi produksi naik 35 persen dari Oktober 2020 sebesar 1.207 KT menjadi 1.628 KT pada Oktober 2021. Laba bruto Perseroan naik 64 persen yoy menjadi USD 212 juta hingga Oktober 2021.
Pada periode yang sama, Perseroan pencatatan biaya SGA yang naik lantaran terjadi kenaikan pada biaya penjualan atau ongkos angkut.
Dari semula USD 30 juta menjadi USD 33 juta di Oktober 2021. Serta pengakuan cadangan piutang tidak tertagih sebesar USD 6,5 juta. rinciannya, entitas induk sebesar USD 3,6 juta dan anak USD 2,9 juta.
Laba bersih Perseroan hingga Oktober 2021 naik menjadi USD 74 juta, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengalami rugi hingga USD 45 juta.
Selain dari kinerja Krakatau Steel induk, pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi EBITDA dari anak-anak usaha terlihat cukup signifikan.
Dari sisi EBITDA Perseroan berhasil mencapai realisasi secara year to date (YTD) 2021 sebesar USD 148 juta, atau 2,3 kali di atas realisasi 2020 sebesar USD 65 juta. Terdapat peningkatan atas kontribusi anak perusahaan sebesar USD 87,3 juta pada tahun ini dibandingkan realisasi tahun sebelumnya USD 61,7 juta.
Advertisement