Grab Siap Debut di Nasdaq Setelah Raih Restu Merger dari Investor Altimeter

Grab semula berkembang dengan bisnis ride-hailing. Namun, kini perusahaan yang berpusat di Singapura itu telah memperluas operasi bisnisnya

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Des 2021, 19:28 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 18:45 WIB
(Ilustrasi bursa saham Nasdaq, pencatatan saham coinbase) Dok: Unsplash/Meric Dagli
(Ilustrasi bursa saham Nasdaq, pencatatan saham coinbase) Dok: Unsplash/Meric Dagli

Liputan6.com, Singapura - Super-app Grab akan debut di Bursa Amerika Serikat pada Kamis, 2 Desember 2021. Hal itu menyusul persetujuan investor Altimeter Growth Corp untuk merger antara kedua perusahaan.

Entitas hasil merger akan diperdagangkan di Nasdaq dengan ticker ‘GRAB’ setelah proposal disahkan pada rapat umum luar biasa pada Selasa. Merger atau penggabungan ini merupakan bagian dari kesepakatan perusahaan akuisisi tujuan khusus (special purpose acquisition company/SPAC) terbesar yang pernah ada, dengan valuasi atas entitas gabungan mencapai hampir USD 40 miliar atau sekitar Rp 574,56 triliun (asumsi kurs Rp 14.364 per dolar AS).

Grab semula berkembang dengan bisnis ride-hailing. Namun, kini perusahaan yang berpusat di Singapura itu telah memperluas operasi bisnisnya ke layanan pengiriman dan keuangan digital di lebih dari 400 kota di delapan negara kawasan Asia Tenggara.

Penggabungan Grab dengan Altimeter Growth diumumkan pada April lalu. Dilansir dari The Strait Times, Rabu (1/12/2021), kesepakatan tersebut semula dijadwalkan selesai pada kuartal III 2021, tetapi harus tertunda karena audit keuangan Grab.

Bulan lalu, Grab melaporkan rugi  bersih menjadi USD 988 juta atau Rp 14,18 triliun pada kuartal III yang berakhir September 2021. Sementara pendapatan turun 9 persen menjadi USD 157 juta atau sekitar Rp 2,25 triliun karena penurunan bisnis mobilitasnya akibat pembatasan selama pandemi COVID-19 di Vietnam.

Penurunan pendapatannya terjadi meskipun pendapatan barang dagangannya tumbuh 32 persen menjadi USD 4 miliar atau sekitar Rp 57,41 triliun untuk periode tersebut. Dalam beberapa minggu terakhir, aplikasi Grab telah mengalami masalah layanan, dengan pengguna di Singapura dan pasar lain menghadapi gangguan intermiten dan tidak dapat memesan makanan atau melakukan pemesanan perjalanan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dapat Buka Jalan SPAC

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Menanggapi itu, Direktur Inovasi Cathay Rajive, Keshup mengatakan go public perusahaan memicu aksi serupa bagi ekosistem teknologi Asia Tenggara. Keshup juga mencatat sulit untuk mengumpulkan kesepakatan SPAC dan investasi swasta dalam ekuitas publik (private investment in public equity/PIPE) dalam beberapa bulan terakhir.

"Jika mereka melakukannya dengan baik, itu akan membuka jalan yang menguntungkan bagi empat hingga lima SPAC lainnya yang akan segera diikuti,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya