Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar sembilan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat mencapai Rp 1.687,82 triliun pada 2021.Di posisi lima teratas ada emiten perbankan dan telekomunikasi yang mencatatkan kapitalisasi pasar paling tinggi.
Merujuk data Kementerian BUMN, Jumat (7/1/2022), pertama ada Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI (BBRI) mencatatkan kapitalisasi pasar paling besar yakni Rp 622,90 triliun, naik 20 persen dari sebelumnya Rp 518,05 triliun.
Baca Juga
Disusul emiten bank BUMN lainnya Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 327,83 triliun, naik 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 299,83 triliun. Di posisi ketiga ada Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,21 triliun, naik 20 persen dari sebelumnya Rp 333,84 triliun.
Advertisement
Kembali ke perbankan, di posisi selanjutnya ada Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan kapitalisasi pasar Rp 125,87 triliun.
Dilanjutkan kembali oleh emiten sektor telekomunikasi yang juga merupakan anak usaha Telkom Indonesia, yakni Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) dengan total kapitalisasi pasar Rp 69,31 triliun. Naik 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 64,72 triliun.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kapitalisasi Pasar Lainnya
Beralih ke sektor pertambangan, ada PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), masing-masing mencatatkan kapitalisasi pasar Rp 54,07 triliun dan Rp 31,22 triliun. Sayangnya, sektor ini mencatatkan pertumbuhan paling minim dibandingkan lainnya yakni masing-masing hanya sebesar 1 persen.
Di antara keduanya, ada PT BRI Agro Tbk atau Bank Raya (AGRO) dengan kapitalisasi pasar Rp 41,17 triliun. Berbeda dengan sektor pertambangan, Bank Raya yang digadang akan jadi Bank Digital BUMN itu mencatatkan pertumbuhan paling tinggi sepanjang tahun lalu, yakni mencapai 70 persen.
Di posisi terakhir, yakni ada Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan kapitalisasi pasar Rp 15,24 triliun. Naik 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 10,76 triliun.
Advertisement