IHSG Berpeluang Melemah, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 7 Februari 2025

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 6.843,6.791 dan level resistance 7.029,7.121 pada perdagangan Jumat, 7 Februari 2025.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Feb 2025, 08:37 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 08:00 WIB
IHSG Berpeluang Melemah, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 7 Februari 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Jumat (7/2/2025). IHSG berpotensi melanjutkan koreksi ke level 6.742-6.835. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Jumat (7/2/2025). IHSG berpotensi melanjutkan koreksi ke level 6.742-6.835.

IHSG anjlok 2,12 persen ke posisi 6.875 dan masih didominasi oleh tekanan jual pada perdagangan saham Kamis, 6 Februari 2025.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG yang tembus level support di 6.931, skenario merah yang saat ini terjadi, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang area 6.742-6.835.

“Namun demikian, terdapat peluang penguatan dalam jangka pendek untuk menguji 6.883-6.896,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.843,6.791 dan level resistance 7.029,7.121 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 6.830-7.000.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Multipolar Tbk (MLPL).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness

Saham AMRT menguat 1,02% ke 2.960 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi AMRT sedang berada pada bagian awal dari wave [b] dari wave B, sehingga AMRT rawan berbalik terkoreksi," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 2.810-2.870

Target Price: 3.050, 3.180

Stoploss: below 2.700

 

2.PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) - Buy on Weakness

Saham LSIP terkoreksi 3,94% ke 975 dan masih didominasi oleh tekanan jual, koreksinya pun sudah menembus MA20. "Saat ini, kami memperkirakan posisi LSIP berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga LSIP masih rawan melanjutkan koreksinya," kata dia.

Buy on Weakness: 950-975

Target Price: 1.060, 1.120

Stoploss: below 930

 

3.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Spec Buy

Saham ICBP menguat 0,46% ke 10.950 tetapi masih didominasi oleh tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi ICBP sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 2, sehingga koreksinya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.

Spec Buy: 10.700-10.800

Target Price: 11.225, 11.525

Stoploss: below 10.500

 

4.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) - Sell on Strength

Saham CUAN menguat 1,43% ke 14.150 tetapi didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, pergerakan CUAN saat ini berada pada fase downtrend untuk membentuk bagian dari wave A, hal tersebut berarti CUAN rawan berbalik terkoreksi untuk rentang area 12.125-13.450.

Sell on Strength: 14.200-14.325

 

Penutupan IHSG pada 6 Februari 2025

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok hingga meninggalkan posisi 7.000 pada perdagangan Kamis (6/2/2024). Koreksi IHSG itu terjadi setelah mayoritas sektor saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 2,12 persen ke posisi 6.875,53. Indeks LQ45 melemah 2,97 persen ke posisi 777,63. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.044,71 dan level terendah 6.830,11. Sebanyak 428 saham melemah sehingga menekan IHSG. 176 saham menguat dan 196 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.435.400 kali dengan volume perdagangan 20,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.325.

Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham kesehatan naik 1,13 persen. Sementara itu, sektor saham basic anjlok 2,43 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan turun 2,24 persen dan sektor saham industri melemah 2,14 persen.

Kemudian sektor saham energi merosot 1,26 persen, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,48 persen, sektor saham consumer siklikal susut 0,02 persen. Lalu sektor saham properti turun 1,89 persen, sektor saham teknologi tergelincir 0,05 persen, sektor saham infrastruktur melemah 1,39 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,99 persen.

 

Sentimen IHSG Lainnya

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, dari dalam negeri, IHSG tertahan di zona melemah, pasar khawatirkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 setelah respons rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) 2024, serta juga terkait dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dan pelaksanaan APBN dan APBN yang mencapai Rp 306 triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 sebesar 5,03 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dari pencapaian tahun 2023 dan 2022 yang sebesar 5,05 persen (yoy) dan 5,31 persen (yoy).

“Sementara itu, kebijakan efisiensi APBN dan APBD dikhawatirkan akan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional, yang dikhawatirkan akan ada program kerja yang di hapus dan juga pemangkasan anggaran tidak dilakukan secara selektif,” demikian seperti dikutip.

Dengan demikian, berpotensi berdampak negatif terhadap investasi publik, penciptaan lapangan kerja, serta produktivitas tenaga kerja, dan menurunkan daya beli masyarakat.

Selain itu, juga dikhawatirkan akan berdampak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2025, yang mana konsumsi pemerintah memberikan kontribusi terhadap PDB.

Sementara itu, pasar saham Asia menguat, pasar mempertimbangkan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah

Data aktivitas sektor jasa AS secara tak terduga melambat pada Januari 2025 di tengah permintaan yang menurun, purchasing managers index (PMI) non-manufaktur AS turun menjadi 52,8 di Januari dari sebelumnya 54,0 di Desember.

“Selain itu, pasar mempertimbangkan meredanya kekhawatiran atas perang dagang global setelahnya ada penundaan dan berharap terealisasi diskusi antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam membahas perkembangan perdagangan serta ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (the Fed),”

Sebelumnya, Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin mengatakan The Fed masih condong ke arah penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini, tetapi menandai ketidakpastian seputar dampak tarif, imigrasi, regulasi, dan inisiatif lain dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

 

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya