Induk Usaha Google Alphabet Umumkan Stock Split 20:1

Saham induk usaha Google Alphabet naik 8 persen setelah umumkan rencana stock split.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Feb 2022, 07:06 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2022, 07:06 WIB
Ilustrasi cara, logout akun, Google
Ilustrasi cara, logout akun, Google. (Photo by Brett Jordan on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Induk usaha Google Alphabet mengatakan dewan setuju rencana pemecahan saham atau stock split dengan rasio 20:1 pada Selasa, 1 Februari 2022.

Hal itu disampaikan saat pernyataan laporan kinerja keuangan. Saham Alphabet naik 8 persen setelah pernyataan tersebut. Langkah ini dilakukan 1,5 tahun setelah Apple.

Alphabet dan Apple, di antara sedikit perusahaan teknologi yang melihat kapitalisasi pasar yang mencapai triliunan. Investor melihat pertumbuhan laba bersih yang menguntungkan.

Berdasarkan laporan keuangan, Alphabet bermaksud untuk membagi saham kelas A, B dan C. Perubahan tersebut memerlukan persetujuan pemegang saham. Setiap pemegang saham pada penutupan bisnis pada 1 Juli akan menerima, pada 15 Juli, 19 saham tambahan untuk setiap saham dari kelas saham yang sama yang mereka miliki. Demikian dikutip dari laman CNBC, Rabu (2/2/2022).

Pada 2012, Google menambahkan kelas saham ketiga, kelas C tanpa hak suara. Perusahaan sudah memiliki saham kelas A yang membawa satu suara per saham, dan saham kelas B yang dipegang erat oleh pendiri dan investor awal dan membawa 10 suara. Perusahaan mempertahankan struktur saham ini melalui rebranding pada 2015 menjadi Alphabet.

Dalam sebuah surat yang menyertakan prospektus 2004 untuk penawaran umum perdana Google, Larry Page dan Sergey Brin, pendiri Google menekankan mereka akan selalu bertindak dengan mempertimbangkan kesejahteraan jangka panjang perusahaan dan pemegang sahamnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Alphabet

Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Mereka menggambarkan pengenalan kelas ketiga sebagai "pemecahan saham secara efektif" dalam sebuah surat pada 2012 dan mengatakan itu adalah hal yang telah disampaikan banyak pemegang saham. Stock spilit dengan rasio 2:1 terjadi pada 2014 sebelum beralih ke Alfabet.

Page dan Brin memiliki gabungan 12 persen saham kelas C Alphabet yang diperdagangkan di bawah symbol ticker GOOG dan tidak memiliki hak suara, menurut FactSet. Duo ini mengendalikan 83 persen saham kelas B perusahaan yang tidak diperdagangkan di pasar terbuka.

Saham Alphabet telah menjadi lebih mahal akhir-akhir ini, masing-masing lebih dari USD 2.750 pada saat penutupan pasar perdagangan Selasa pekan ini dengan naik dua kali lipat harganya sejak Mei 2020. Harga yang lebih rendah akan berarti lebih banyak investor mungkin mampu membeli secara keseluruhan bukan pecahan.

Jika pemisahan terjadi pada penutupan perdagangan Selasa, biaya setiap saham akan naik dari USD 2.752,88 menjadi USD 128,64 dan setiap pemegang saham yang ada akan mendapatkan 19 saham tambahan untuk setiap saham yang mereka miliki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya