Ini 10 Reksa Dana Campuran dengan Return Tertinggi

Ini 10 reksa dana campuran dengan return tertinggi secara year to date (30 Desember 2021 hingga 31 Januari 2022).

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 05:00 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai pilihan produk reksa dana, salah satunya reksa dana campuran, yang diakui sebagai produk investasi dengan return atau imbal hasil dan risiko yang moderat (medium risk-medium profit).

PT Infovesta Utama mencatat dari sejumlah 126 reksa dana campuran, ada 10 reksa dana campuran yang menghasilkan return tertinggi hingga lebih dari 0,90 persen hingga akhir Januari 2022.

Ini 10 reksa dana campuran dengan return tertinggi secara year to date (30 Desember 2021 hingga 31 Januari 2022) yang dikutip dari Infovesta, ditulis Jumat (4/2/2022):

1. Sucorinvest Premium Fund

Reksa dana dari  PT Sucorinvest Asset Management ini memiliki return sebesar 2,59 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.272,0578

2. Sucorinvest Flexi Fund

Reksa dana dari  PT Sucorinvest Asset Management ini memiliki return sebesar 1,88 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 6.183,6100

3. HPAM Flexi Plus

Reksa dana dari  PT Henan Putihrai Asset Management ini memiliki return sebesar 1,79 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.750,0898

4. Shinhan Balance Fund

Reksa dana dari  PT Shinhan Asset Management ini memiliki return sebesar 1,75 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.920,1100.

5. Pinnacle Granditas Dynamic Balanced Fund

Reksa dana dari Pinnacle Persada Investama ini memiliki return sebesar 1,61 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 927,2977

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Reksa Dana Pasar Uang

Syariah, Dolar AS, Saham, Obligasi? Optimalkan Potensi Tumbuh Dana Anda.
(Foto:Ilustrasi)

6. Setiabudi Dana Campuran

Reksa dana dari PT Setiabudi Investment Management ini memiliki return sebesar 1,53 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar 1.125, 2416

7. Prospera Value Fund

Reksa dana dari PT Prospera Asset Management ini memiliki return sebesar 1,38 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.419,8232

8. Sucorinvest Citra Dana Berimbang

Reksa dana dari  PT Sucorinvest Asset Management ini memiliki return sebesar 1,25 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 2.046,3000

9. Net Dana Berimbang

Reksa dana dari PT Net Asset Management ini memiliki return sebesar 0,94 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.318,5002

10. HPAM Premium-1

Reksa dana dari  PT Henan Putihrai Asset Management ini memiliki return sebesar 0,91 persen.

Hingga 2 Februari 2022, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.318,5002

Return ke 10 reksa dana campuran tersebut jauh melampaui return Indeks harga saham gabungan (IHSG) secara month to month dari 30 Desember 2021 hingga 31 Januari 2022 yang tercatat sebesar 0,76 persen.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI/Bursa) mencatat per 31 Januari 2021, IHSG ditutup di level.6.632, terkoreksi sebanyak 14,36 poin atau minus 0,22 persen.

Head of Investment Research PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan reksa dana campuran bisa menyusul pertumbuhan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.

Namun, untuk reksa dana saham bisa mengikuti besarnya pertumbuhan kedua reksa dana tersebut, agak berat sebab pertumbuhan IHSG sendiri didukung oleh sektor tekno dan bank digital.

"Saran saya, untuk investasi tetap pada porsi 4-3-3, yaitu 40 persen berbasis obligasi, 30 persen berbasis saham, dan 30 persen berbasis pasar uang," kata dia.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya