Bank Terbesar di Swiss Hadapi Tuduhan Pencucian Uang

Saat sidang perdana, Jaksa menuntut bank besar Swiss itu sekitar 42,4 juta frans Swiss sebagai dana kompensasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2022, 06:31 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 23:00 WIB
Ilustrasi credit suisse (Foto: Jan Huber/Unsplash)
Ilustrasi credit suisse (Foto: Jan Huber/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bank besar Swiss, Credit Suisse, menghadapi dakwaan di Pengadilan Swiss pada Senin (7/2/2022) atas dugaan permberian izin kepada geng yang menyelundupkan kokain dan melakukan pencucian uang asal Bulgaria. Adapun uang jutaan euro terkait pencucian uang ditemukan di sebagian di dalam koper.

Jaksa Swiss mengungkapkan bank terbesar kedua di negara tersebut dan oknum mantan manajer tidak mengambil langkah yang tepat untuk mencegah tersangka melakukan penyelundupan narkoba, menyembunyikan bahkan melakukan money laundry  sejak 2004-2008.

"Credit Suisse dengan tegas menolak semua tuduhan dalam masalah warisan yang diajukan terhadap bank dan yakin mantan karyawannya tidak bersalah,” tegas bank dalam sebuah pernyataan, mengutip laman CNBC, Senin, 7 Februari 2022.

Saat sidang perdana, Jaksa menuntut bank besar Swiss itu sekitar 42,4 juta frans Swiss sebagai dana kompensasi. Jaksa menyebutkan jika pihak bank “membela diri dengan semangat di pengadilan.” 

Kasus ini menjadi fokus utama, pelaku pasar dan masyarakat memandang kasus ini sebagai ujian demi menguji sikap yang berpotensi lebih keras yang akan Jaksa lakukan terhadap bank-bank di Swiss.

Surat dakwaan atas kasus Credit Suisse mencapai lebih dari 500 halaman. Intinya menduga adanya hubungan yang dimiliki Credit Suisse dan mantan karyawannya dengan mantan pegulat Bulgaria Evelin Banev dan beberapa rekanan. Dua di antaranya didakwa dalam kasus ini. Dakwaan kedua dalam kasus tersebut mendakwa mantan manajer Humas atas dugaan pencucian uang.

Seorang perwakilan hukum untuk mantan karyawan Credit Suisse (yang tidak dapat disebutkan namanya berdasarkan undang-undang privasi Swiss) mengungkapakan kasus itu tidak dapat dibenarkan dan kliennya membantah melakukan kesalahan.

Ppengacara untuk dua tersangka anggota geng, yang menghadapi tuduhan beberapa tuduhan penyelewengan, penipuan dan pemalsuan dokumen di pengadilan federal menolak berkomentar.

Pengacara untuk mantan manajer di Julius Baer pun kompak tidak menanggapi permintaan komentar.

Banev yang tidak menghadapi tuntutan di Swiss, dihukum karena perdagangan narkoba di Italia pada 2017. Kemudian di Bulgaria pada 2018 karena menjadi bagian dari organisasi kriminal yang aktif dalam perdagangan kokain dari Amerika Latin.

Dia menghilang, tetapi ditangkap pada September di Ukraina. Jaksa Bulgaria mencari ekstradisinya untuk menghadapi tuduhan mendirikan kelompok kriminal terorganisir dan perdagangan narkoba, daftar merah orang yang dicari Interpol menunjukkan.

Banev dan perwakilan hukumnya tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Pengacara yang mewakili Banev dalam persidangannya di Bulgaria mengatakan dia tidak lagi mewakilinya. Julius Baer, yang tidak menghadapi dakwaan, menolak mengomentari kasus tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Latar Belakang Pencucian Uang

Mantan karyawan Credit Suisse membawa setidaknya satu nasabah Bulgaria yang merupakan rekanan Banev bersamanya ketika dia bergabung dengan Credit Suisse pada 2004, menurut dakwaan jaksa.

Nasabah tersebut kemudian ditembak mati saat meninggalkan restoran bersama istrinya di Sofia, Bulgaria pada 2005. Sejak saat itu terduga terdakwa mulai menempatkan koper penuh uang tunai di brankas di Credit Suisse, menurut dakwaan.

Jaksa menuduh geng itu menggunakan sistem smurfing, di mana sejumlah besar uang dipecah menjadi jumlah yang lebih kecil yang berada di bawah ambang peringatan anti pencucian uang. Untuk mencuci uang yakni dengan memasukkan jutaan euro dalam tagihan bernilai kecil ke dalam brankas. Selanjutnya mentransfer uang-uang itu ke rekening.

Meskipun bank-bank swasta Swiss sejak itu mengadopsi anti-pencucian uang yang jauh lebih keras usai adanya tekanan internasional, para terdakwa mengatakan ini adalah praktik standar pada saat penyetoran dilakukan.

Jaksa menuduh mantan manajer Humas, yang meninggalkan Credit Suisse pada 2010 setelah ditahan selama dua minggu oleh polisi pada 2009 turut membantu menyembunyikan asal-usul uang kriminal untuk klien dengan melakukan lebih dari 146 juta franc Swiss dalam transaksi, termasuk 43 juta franc tunai.

“Klien kami dituduh secara tidak adil, karena hukum Swiss mengharuskan seseorang terlibat untuk menghukum bank. Dia tidak bersalah, marah dengan tuduhan itu. Kami akan memohon pembebasannya sepenuhnya dan sepenuhnya,” ujar pengacara di firma hukum Mangeat LLC, yang mewakili mantan karyawan Credits Suisse.

Credit Suisse juga sepakat membantah asal-usul ilegal uang tersebut. Sebuah sumber yang mengetahui pemikirannya menyampaikan Banev dan circle-nya mengoperasikan bisnis yang sah dalam konstruksi, leasing dan hotel.

Bank Swiss, yang menurut dakwaan menganggap Bulgaria sebagai negara berisiko tinggi pada saat itu, berencana untuk menarik perhatian atas seruan yang dibuat oleh departemen kepatuhannya kepada jaksa Swiss setelah Banev ditangkap sementara di Bulgaria pada April 2007, sumber tersebut menambahkan.

Selanjutnya

Credit Suisse berharap pengadilan akan melihat tindakan-tindakan kepatuhan bank selama ini sebagai tanda bank mengambil kewajiban anti-pencucian uang dengan serius dan bekerja sama dengan jaksa dalam masalah ini.

Pada Juni 2007, jaksa meminta Credit Suisse untuk informasi tentang rekening yang dimiliki oleh Banev dan rekan-rekannya sebagai tanggapan atas permintaan dari Bulgaria, sumber tersebut menambahkan.

Melihat serangkaian penarikan, departemen kepatuhan bank bertanya kepada jaksa apakah akan membekukan rekening, tetapi diberitahu untuk tidak melakukannya agar tidak memberi tahu klien, menurut sumber itu.

Pada saat jaksa memberikan lampu hijau kepada Credit Suisse, sebagian besar uang telah ditarik. Kantor kejaksaan menolak berkomentar pada Jumat, 4 Februari 2022 sebab masalah itu sekarang ada di tangan pengadilan.

Dakwaan kedua yang diajukan oleh jaksa federal terhadap mantan manajer Humas Julius Baer, ​​yang sedang diadili dalam kasus pengadilan yang sama, menuduh sebagian dana ditransfer ke bank Swiss lainnya. Mantan manajer pergi beberapa bulan setelah mentransfer uang tersebut.

Bank telah menolak untuk menerima koper berisi uang tunai dari para terdakwa, ditulis surat dakwaan.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya