Indeks Nikkei Anjlok 2 Persen, Investor Cermati Konflik Rusia-Ukraina

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, 21 Februari 2022 seiring konflik Rusia-Ukraina masih membayangi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Feb 2022, 09:57 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 09:03 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin pagi (21/2/2022) seiring investor masih mencermati perkembangan situasi di Ukraina.

Pada awal pekan, di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah dua persen. Indeks Topix susut 1,8 persen dan indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,64 persen. Indeks Australia tergelincir 0,82 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,36 persen.

Kekhawatiran akan potensi invasi Rusia ke Ukraina kemungkinan akan terus membebani sentimen investor. Selain itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba-tiba membatalkan rencana pada Minggu, 20 Februari 2022 untuk pulang ke Delaware setelah pertemuan tingkat atas mengenai krisis Ukraina. Demikian mengutip dari laman CNBC, Senin (21/2/2022).

Ke depan, China akan mengumumkan suku bunga pinjaman acuan terbaru pada Senin pekan ini dengan suku bunga pinjaman satu tahun terbaru. Menurut survei Reuters, sebanyak 24 lembaga keuangan perkirakan tidak ada perubahan untuk suku bunga pinjaman satu tahun.

Indeks dolar AS akan berada di posisi 96,10 dari level sebelumnya di bawah 96. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,92 per dolar AS. Dolar Australia di kisaran USD 0,7167.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Wall Street Lesu pada Jumat 18 Februari 2022

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Februari 2022. Wall street mencatat koreksi dalam dua minggu berturut-turut seiring konflik Rusia-Ukraina membuat investor gelisah.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun 232,85 poin atau 0,7 persen menjadi 34.079,18. Indeks S&P 500 tergelincir 0,7 persen menjadi 4.348,87. Indeks Nasdaq melemah 1,2 persen ke posisi 13.548,07. Pada pekan ini, masing-masing indeks acuan tersungkur lebih dari 1 persen.

Ketegangan yang sedang berlangsung antara Rusia-Ukraina terus menekan pasar. The Wall Street Journal melaporkan pejabat AS memperkirakan serangan dari Rusia dalam beberapa hari. Presiden AS Joe Biden akan memindahkan lebih banyak pasukan AS lebih dekat ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan situasinya berada pada “saat bahaya”.

"Investor mengalami kesulitan menahan risiko karena kemungkinan kebuntuan antara Barat dan Rusia pada akhirnya akan menyebabkan konflik darat. Wall Street akan tetap gelisah sampai kita melihat de-eskalasi besar-besaran,” ujar Analis Oanda, Edward Moya dilansir dari CNBC. Sabtu (19/2/2022).

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dan gas alam turun pada Jumat pekan ini, dan stok energi berkurang. Saham Schlumberger melemah 2,2 persen dan Devon Energy susut hampir 1 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya