Bursa Saham Asia Merosot Tersengat Ketegangan Rusia-Ukraina Kembali Memanas

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Selasa, 22 Februari 2022 imbas ketegangan Rusia-Ukraina.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Feb 2022, 09:05 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 09:05 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Selasa pagi (22/2/2022) seiring ketegangan di sekitar Rusia dan Ukraina membuat investor gelisah.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah dua persen pada perdagangan Selasa pagi. Indeks Topix tergelincir 1,29 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi susut 0,98 persen. Indeks Australia ASX 200 merosot 1,05 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,37 persen.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur menyusul pada pengumuman Senin, 21 Februari 2022 akan mengakui kemerdekaan dua wilayah itu. Demikian seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa pekan ini.

Setelah perkembangan itu, Gedung Putih menanggapi dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan sanksi terhadap wilayah separatis Ukraina.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau wall street libur pada Senin waktu setempat. Namun, pergerakan di bursa saham berjangka pada Senin malam di Amerika Serikat menunjukkan penurunan. Indeks Dow Jones berjangka susut 1,61 persen. Indeks S&P 500 berjangka tergelincir 1,74 persen dan indeks Nasdaq berjangka melemah 2,45 persen.

Indeks dolar AS berada di posisi 96,078 dari posisi 95,8. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,68 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi USD 0,7194.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan IHSG pada Senin 21 Februari 2022

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali pecah rekor pada perdagangan Senin, 21 Februari 2022. IHSG menembus rekor tertinggi sepanjang masa di 6.900 dan investor asing masih melakukan aksi beli saham.

Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas meski sentuh rekor tertinggi baru. Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat tipis 0,15 persen ke posisi 6.902,96. Indeks LQ45 susut 0,02 persen ke posisi 979,78. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.927,90 dan terendah 6.886,13. Sebanyak 223 saham menguat sehingga IHSG bertahan di zona hijau. 292 saham melemah dan 163 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.603.202 kali dengan volume perdagangan 28 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 608,52 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.281.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 1,05 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry susut 0,84 persen dan indeks sektor saham IDXhealth susut 0,83 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno menguat 2,05 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance menguat 0,83 persen dan indeks sektor saham IDXbasic mendaki 0,46 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya