Liputan6.com, Minsk - Rusia pada Minggu (20/2) memperpanjang latihan militer di Belarus, di perbatasan utara Ukraina, setelah baku tembak yang berlangsung selama dua hari di Ukraina timur terjadi antara para separatis Rusia dan pasukan Ukraina.
Baca Juga
Advertisement
Latihan dengan pasukan Belarus sedianya berakhir Minggu (20/2). Latihan itu diperpanjang di tengah upaya Presiden Vladimir Putin untuk unjuk kekuatan di sepanjang wilayah perbatasan Ukraina dengan menempatkan sekitar 150.000 tentara, serta latihan angkatan laut di Laut Hitam dekat perbatasan selatan Ukraina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (18/2) mengatakan ia "yakin" Putin akan melakukan invasi.
Lalu pada Minggu (20/2), Biden bertemu dengan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas perkembangan terbaru. Para pejabat Gedung Putih belum merilis rincian mengenai diskusi yang berlangsung selama dua jam itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serangan Siber di Perusahaan Besar Ukraina
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada CNN bahwa penambahan pasukan Rusia dalam beberapa pekan belakangan, serangan siber terhadap kementerian pertahanan dan bank-bank besar Ukraina pada pekan lalu, dan kini pecahnya perang di Ukraina timur yang menewaskan dua tentara Ukraina, mengisyaratkan bahwa Moskow "mengikuti aturan mainnya sendiri" menjelang perang berskala besar.
"Semua yang menuju ke arah invasi telah dilakukan," kata Blinken.
Para separatis di Ukraina timur telah mengklaim bahwa pasukan Kyiv merencanakan serangan disana, tuduhan yang langsung dibantah oleh Ukraina.
Advertisement