Bursa Saham Asia Menguat, Investor Cermati Harga Minyak

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 9 Maret 2022 dan berlawanan dengan wall street.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Mar 2022, 09:07 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 09:07 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu pagi (9/3/2022) seiring investor terus menilai potensi konsekuensi ekonomi dari perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Di Jepang, indeks Nikkei naik 0,47 persen pada awal sesi perdagangan, sedangkan indeks Topix menanjak 0,43 persen. Indeks Australia ASX 200 mendaki 0,31 persen pada perdagangan Rabu pagi ini. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,19 persen.

Bursa saham Korea Selatan libur seiring ada pemilihan presiden. Di sisi lain, investor juga mencermati pergerakan harga minyak pada Rabu pekan ini. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu pekan ini.

Harga minyak sentuh level tertinggi pada Selasa, 8 Maret 2022 setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan AS akan larang impor minyak Rusia. Hal ini sebagai eskalasi lebih lanjut dalam tanggapan internasional terhadap invasi Moskow ke Ukraina.

Inggris juga mengumumkan rencana untuk menghentikan ketergantungannya pada impor minyak Rusia pada akhir tahun ini.

Di wall street, indeks Dow Jones melemah 184,74 poin atau 0,56 persen ke posisi 32.632,64. Indeks S&P 500 tergelincir 0,72 persen menjadi 4.170,70. Indeks Nasdaq susut 0,28 persen ke posisi 12.795,55.

Indeks dolar AS berada di posisi 99,062 dari sebelumnya di kisaran 98,7-99,4. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,74 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi USD 0,7268.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan Wall Street pada Selasa 8 Maret 2022

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 8 Maret 2022. Indeks S&P 500 mencatat penurunan terburuk sejak Oktober 2022. Wall street yang tertekan itu seiring investor masih mencermati ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina serta kenaikan harga komoditas.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 184,74 poin menjadi 32.632,64. Indeks Dow Jones sempat turun 585 poin pada awal sesi perdagangan. Indeks S&P 500 susut 0,7 persen menjadi 4.170,70 setelah masuk wilayah koreksi secara teknikal. Indeks Nasdaq tergelincir 0,3 persen menjadi 12.795,55.

Sementara itu, indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 naik 0,6 persen. Investor terus begulat dengan melonjaknya harga komoditas dan melambatnya pertumbuhan ekonomi yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina. Kenaikan harga minyak, bensin, gas alam, dan logam mulia seperti nikel dan palladium memicu kekhawatirna tentang perlambatan pertumbuhan global di tengah lonjakan inflasi.

“Konflik Rusia/Ukraina, lonjakan harga komoditas, kekhawatiran inflasi, dan prospek Fed yang sangat tidak pasti telah menyebabkan ketakutan resesi meningkat dengan cepat, dan pasar saham terjadi aksi juak,” ujar Chief Investment Strategist Wolfe Research, Chris Senyek, dalam catatannya dilansir dari CNBC, Rabu (9/3/2022).

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak sekitar 7 persen menjadi di atas USD 128 per barel pada perdagangan Selasa, 8 Maret 2022. Hal ini seiring Presiden AS Joe Biden mengatakan, AS akan larang impor minyak Rusia. Harga minyak melonjak mulai awal pekan ini dengan minyak mentah Amerika Serikat mencapai level tertinggi dalam 13 tahun ke posisi USD 130. Harga minyak berjangka Amerika Serikat ditutup naik 3,6 persen ke posisi USD 123,70.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya