Trisula Textile Anggarkan Rp 55 Miliar untuk Buyback Saham

Jumlah saham yang akan dibuyback maksimal 10 persen dari modal disetor Trisula Textile Industries atau 725.000.000 saham.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Mar 2022, 21:32 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2022, 21:32 WIB
Proses produksi tekstil di PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) (Dok: PT Trisula Textile Industries Tbk)
Proses produksi tekstil di PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) (Dok: PT Trisula Textile Industries Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL)  berencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham.

Buyback saham akan dilaksanakan selama 18 bulan setelah perseroan memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada 27 April 2022.

"Pembelian kembali saham akan dilakukan baik melalui bursa maupun di luar bursa efek. Perseroan akan menunjuk PT Philip Sekuritas Indonesia sebagai anggota bursa untuk melakukan pembelian saham perseroan melalui bursa,” tulis manajemen Trisula Textile Industries.

Kemudian, biaya yang akan dikeluarkan untuk pelaksanaan buyback saham sebesar Rp 55.000.000.000 atau Rp 55 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan buyback saham.

Sedangkan, jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor perseroan atau maksimum sebanyak 725.000.000 saham.

Pelaksanaan buyback saham perseroan dilatar belakangi oleh harga saham perseroan saat ini yang belum mencerminkan nilai atau kinerja yang sesungguhnya, serta mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional dan dunia yang mengalami perlambatan akibat dari pandemi COVID-19 yang turut memberikan dampak negatif terhadap kinerja saham secara umum termasuk saham perseroan. 

Pelaksanaan buyback saham diharapkan dapat meningkatkan kinerja saham perseroan, serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien.

Sementara itu, perseroan memperkirakan tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas pelaksanaan buyback saham.

Perseroan yakin pelaksanaan buyback saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kinerja usaha perseroan termasuk penurunan pendapatan, sehingga tidak ada perubahan atas proforma laba perseroan.

Buyback saham akan dilaksanakan paling lama 18 bulan terhitung setelah perseroan memperoleh persetujuan dari RUPSLB, yaitu dimulai pada  27 April 2022-26 Oktober 2023.

Pelaksanaan buyback saham diharapkan tidak akan memengaruhi kegiatan usaha dan operasional perseroan karena perseroan telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usaha perseroan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham BELL

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Senin, 21 Maret 2022, saham BELL naik 1,47 persen ke posisi Rp 69 per saham. Saham BELL dibuka naik tipis satu poin ke posisi Rp 69 per saham.

Saham BELL berada di level tertinggi Rp 73 dan terendah Rp 68 per saham. Total frekuensi perdagangan 830 kali dengan volume perdagangan 37.889. Nilai transaksi Rp 264,6 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya