BCA Masih Ingin Tambah Kantor Cabang, Ini Alasannya

BCA masih membutuhkan personel di lapangan untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Apr 2022, 23:10 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 23:10 WIB
ATM BCA (Dok: Istimewa)
ATM BCA (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA masih berencana untuk menambah kantor cabang kendati memiliki layanan digital yang mumpuni.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA masih membutuhkan personel di lapangan untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah.

Customer dengan bank tidak hanya harus hidup dari digitalisasi only, tapi juga engagement, relationship itu penting. Apalagi nasabah kredit, dana , nasabah yang perlu informasi kalau mau transfer tukar uang dan lainnya,” kata Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja perseroan, Kamis (21/4/2022).

Pengembangan solusi digital secara konsisten pada platform perbankan transaksi, ditambah tingkat kepercayaan nasabah yang tinggi, menjadi modal utama untuk memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank.

BCA juga senantiasa memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis. Pada tiga bulan pertama 2022, total volume transaksi naik 43 persen YoY mencapai lebih dari 5 miliar transaksi.

Jahja menjelaskan, digitalisasi yang dilakukan BCA memiliki dua sisi. Yakni digitalisasi ke nasabah dan digitalisasi internal.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alasan Pertahankan Kantor Cabang

Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai.
Ilustrasi Kantor BCA

Digitalisasi nasabah yakni dengan menyediakan layanan berbasis digital yang mampu mengakomodir transaksi maupun aktivitas perbankan lainnya secara daring.

Sementara digitalisasi internal yakni pemanfaatan teknologi terkini untuk menunjang operasional back end yang terintegrasi. Meski begitu, bukan berarti BCA akan memangkas sumber daya manusia.

"Apakah mengurangi jumlah tenaga kerja? saya pikir tidak karena kebutuhan kita, bank itu bukan seperti robot atau mesin semata. Relationship itu sangat penting,” kata dia.

Untuk akomodasi kebutuhan nasabah tersebut, BCA masih akan mempertahankan kantor cabang dengan sistem konvensional.

Dia menuturkan, nasabah masih membutuhkan informasi termasuk tata cara transaksi secara digital. Sehingga masih diperlukan personel yang menjadi garda depan menyambut nasabah.

"Banyak financial advisor yang perlu didapatkan nasabah. Untuk itu, kita malah makin menambah cabang. Mungkin lebih efisien, lebih full digital sehingga tidak sebanyak konvensional juga orangnya. Tapi cabang konvensional tetap kita pertahankan karena kita butuhkan relationship yang lebih dekat dengan nasabah kita,” tandasnya.

 

Laba Bersih Tumbuh 14,6 Persen pada Kuartal I 2022

Gedung BCA (Dok: BCA)
Gedung BCA (Dok: BCA)

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA melanjutkan kinerja yang apik pada kuartal pertama 2022. BCA bersama entitas anak berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 8,1 triliun, tumbuh 14,6 persen secara tahunan (yoy).

Peningkatan laba bersih BCA di kuartal I 2022 didukung oleh pertumbuhan bisnis. Antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA.

Seiring dengan pemulihan perekonomian nasional, total kredit naik 8,6 persen yoy. Pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi.

Sementara itu, dana giro dan tabungan (CASA) terus tumbuh secara berkelanjutan, naik hingga 21,7 persen yoy di Maret 2022, sebagai hasil dari inovasi layanan digital yang konsisten serta ekspansi ekosistem bisnis.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 8,6 persen yoy menjadi Rp 637,1 triliun pada Maret 2022. Kredit korporasi naik 9,2 persen yoy mencapai Rp 286,9 triliun di Maret 2022, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2 persen yoy menjadi Rp 188,8 triliun.

Pertumbuhan Kredit

Selain pembukaan RDN secara online, BCA juga menyediakan fasilitas monitoring portofolio dana bagi investor melalui fitur info RDN pada BCA Mobile dan Klik BCA secara online.
Ilustrasi BCA

Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan oleh segmen KPR, yakni tumbuh 9,8 persen yoy menjadi Rp 98,2 triliun.

KKB mencetak rebound dengan naik 3,6 persen yoy menjadi Rp 41,6 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 4,9 persen yoy menjadi Rp 12,0 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 7,6 persen yoy menjadi Rp 154,8 triliun.

"Sejak awal pandemi, KPR mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sementara KKB tumbuh positif untuk pertama kalinya. Kami berharap jumlah aplikasi kredit akan terus bertambah hingga penutupan di akhir April mendatang," ucap Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja perseroan, Kamis (21/4/2022).

Sebagai salah satu upaya mendukung pemulihan perekonomian nasional, perseroan menggelar BCA Expoversary 2022, baik secara online maupun offline, dan menawarkan suku bunga kredit yang menarik bagi nasabah.

"Pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Expoversary 2022 diharapkan akan berkontribusi positif bagi penyaluran kredit baru yang lebih tinggi di kuartal II tahun ini,” kata Jahja.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya