Wall Street Beragam Imbas Ketidakpastian Ekonomi Meningkat

Pada penutupan perdagangan wall street, Jumat, 17 Juni 2022, indeks Dow Jones tergelincir 38,29 poin atau 0,13 persen menjadi 29.888,78.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jun 2022, 07:37 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2022, 07:37 WIB
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 17 Juni 2022. Selama sepekan, rata-rata indeks acuan melemah dengan indeks S&P 500 mencatat pekan terburuk sejak 2020.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones tergelincir 38,29 poin atau 0,13 persen menjadi 29.888,78. Indeks S&P 500 menguat 0,22 persen ke posisi 3.674,84. Indeks Nasdaq melonjak 1,43 persen ke posisi 10.798,35.

Saham bergejolak selama perdagangan Jumat pekan ini. Hal ini seiring investor semakin khawatir terhadap potensi perlambatan ekonomi. Beberapa bagian penting dari data ekonomi antara lain penjualan ritel Mei 2022 hingga perumahan baru. Selain itu, the Federal Reserve (the Fed) juga menaikkan suku bunga acuan paling agresif sejak 1994.

Pada pekan ini, indeks S&P 500 melemah 5,8 persen dengan 11 sektor saham berakhir 15 persen di bawah level tertinggi baru-baru ini. Selain itu, indeks Dow Jones ditutup di bawah angka 30.000 setelah turun di bawah level itu pada Kamis pekan ini untuk pertama kalinya sejak Januari 2021. Indeks Dow Jones merosot 4,8 persen. Indeks Nasdaq tergelincir 4,8 persen.

"Jelas bahwa masih ada beberapa volatilitas dan itu adalah situasi yang akan bersama kami untuk sementara waktu mengingat meningkatnya ketidakpastian,” ujar Analis Oxford Economics, John Canavan seperti dilansir dari CNBC, Sabtu (18/6/2022).

Ia menambahkan, pergerakan pasar yang ekstrem pada pekan ini seperti mencari menemukan tempat untuk menetap.

Pada Jumat pekan ini, pasar mengalami “quadruple witching”. Hal ini mengacu pada berakhirnya masa berlaku indeks saham berjangka, saham tunggal, opsi saham dan indeks opsi saham secara bersamaa. Ini biasanya mengarah pada lonjakan volume perdagangan membuat perdagangan volatilitas perdagangan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham di Wall Street

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Saham teknologi yang terpukul reli pada Jumat pekan ini. Investor menjual sektor saham pertumbuhan karena kenaikan suku bunga. Saham Amazon melonjak 2,5 persen. Saham Apple, Nvidia, Tesla dan Netflix melonjak lebih dari 1 persen.

Saham travel Karnaval dan Norwegian Cruise Line menguat masing-masing sekitar 10 persen. Saham Airbnb dan maskapai juga menguat. Indeks Dow Jones melemah terseret oleh saham Chevron, Walmart dan Goldman Sachs. Saham American Express naik hampir 4,9 persen dan Boieng bertambah 2,6 persen.

Saham diskresi konsumen, layanan komunikasi dan teknologi informasi melonjak sekitar 1 persen pada Jumat pekan ini tetapi melemah selama sepekan. Sektor saham energi merosot 5,5 persen.

Komentar dari Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell menggemakan komitmen bank sentral untuk menekan inflasi setelah menaikkan suku bunga 75 basis poin awal pekan ini. "The Fed sangat fokus untuk mengembalikan inflasi ke tujuan 2 persen kami,” kata dia.

Pergerakan pasar pada pekan ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang kapan resesi akan datang, jika belum terjadi.

"Resesi jangka pendek telah menjadi kesimpulan awal bagi banyak investor, satu-satunya pertanyaan sekarang adalah durasi dan tingkat keparahan dampaknya terhadap pendapatan,” ujar Wells Fargo Securities Head of Equity Strategy Chris Harvey.

Penutupan Wall Street Kamis 16 Juni 2022

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 16 Juni 2022. Indeks Dow Jones turun di bawah level 30.000 untuk pertama kali sejak Januari 2021.

Hal ini seiring investor khawatir pendekatan agresif the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS terhadap pengendalian inflasi akan membawa ekonomi ke dalam resesi.

Pasar telah reli pada Rabu pekan ini setelah the Fed mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994, tetapi membalikkan kenaikan tersebut pada Kamis pekan ini.

Pada penutupan wall street, indeks Dow Jones turun 2,42 persen atau 741,46 poin ke posisi 29.927,07. Indeks S&P 500 tergelincir 3,25 persen menjadi 3.666,77. Indeks Nasdaq susut 4,08 persen menyentuh 10.646,10 dan sentuh level terendah sejak September 2020.

Rata-rata indeks acuan alami koreksi pekan ini. Indeks S&P 500 susut 6 persen. Sedangkan indeks Nasdaq tergelincir 6,1 persen. Indeks Dow Jones merosot 4,7 persen, pekan ini.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq merosot ke wilayah pasar bearish, dan akhiri sesi turun masing-masing sekitar 24 persen dan 34 persen dari level tertinggi sepanjang masa.

Hal ini karena inflasi dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi bebani investor. Indeks Dow Jones itu, 19 persen di bawah level tertinggi intraday pada 5 Januari 2022.

"Sentimen investor tampaknya hanya dapat fokus pada satu hal pada satu waktu. Kemarin, the Fed menyampaikan seperti yang diharapkan orang. Itu meredam inflasi yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan orang dan meningkatkan kekhawatiran inflasi yang begitu agresif,” ujar Susan Schmidt dari Aviva Investors, seperti dilansir dari CNBC, Jumat (17/6/2022).

 

 

Saham Teknologi Melemah

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Selain itu, pada perdagangan Kamis pekan ini, indeks Dow Jones diperdagangkan di bawah 30.000 sejak Januari 2021. Rata-rata indeks acuan itu pertama kali bergerak di atas level tersebut pada November 2020 ketika stimulus moneter dan fiskal besar-besaran memicu reli pasar yang lebih luas. Dipimpin saham teknologi dan membawa rata-rata indeks acuan ke level tertinggi.

Data keluar pada Kamis pekan ini menunjukkan perlambatan dramatis dalam kegiatan ekonomi. Perumahan mulai turun 14 persen Mei 2022, jauh lebih dalam dari penurunan 2,6 persen yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei Dow Jones. Indeks bisnis Fed Philadelphia pada Juni datang dengan pembacaan negatif 3,3, kontraksi pertama sejak Mei 2020.

Saham Home Depot, Intel, Walgreens, JPMorgan, 3M dan American Express mencapai posisi terendah baru dalam 52 minggu di tengah meningkatnya kekhawatirna resesi. Sementara itu, saham teknologi turun setelah melambung pada perdagangan Rabu, 15 Juni 2022. Saham Amazon, Apple dan Netflix turun hampir 4 persen.

Tesla dan Nvidia masing-masing susut 8,5 persen dan 5,6 persen. Saham perjalanan juga melemah pada Kamis pekan ini. United dan Delta masing-masing merosot 8,2 persen dan sektiar 7,5 persen. Sementara itu, saham jalur pelayaran Carnival, Norwegian Cruise Line dan Royal Caribbean anjlok sekitar 11 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya