Indorama Bakal Sebar Dividen Rp 940 per Saham, Simak Jadwalnya

PT Indorama Synthetics Tbk akan bagikan dividen setara Rp 940 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jun 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 615,09 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Indorama Synthetics Tbk akan bagikan dividen setara Rp 940 per saham. Adapun data keuangan per 31 Desember 2021 yang jadi pertimbangan bagikan dividen antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk USD 84,56 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunannya USD 305,38 juta dan total ekuitas USD 463,85 juta.

Berikut jadwal pembagian dividen:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 4 Juli 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 5 Juli 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 6 Juli 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 7 Juli 2022

-Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 6 Juli 2022

-Tanggal pembayaran dividen pada 19 Juli 2022

Pada penutupan perdagangan Selasa, 28 Juni 2022, saham INDR melemah 2,1 persen ke posisi Rp 11.150 per saham. Saham INDR berada di level tertinggi Rp 11.400 dan terendah Rp 10.625 per saham. Total volume perdagangan 1.553.400 saham dan nilai transaksi Rp 17 miliar. Total frekuensi perdagangan 1.653 kali.

Meski demikian, sepanjang 2022, saham INDR melambung 166,75 persen ke posisi Rp 11.150 per saham. Saham INDR berada di level tertinggi Rp 13.625 dan terendah Rp 3.990 per saham. Total volume perdagangan 62.349.900 saham dan nilai transaksi Rp 366,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 38.389 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indo Rama Lepas 100 Persen Kepemilikan Saham di Isian Lanka

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR), produsen bahan baku industri tekstil dan kemasan menjual 100 persen kepemilikan saham di Isin Lanka (Private) Limited, Sri Lanka yang dimiliki sepenuhnya sebagai anak perusahaan tidak langsung.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/11/2021), IRS Global Pte Ltd Singapura, anak perusahaan tidak langsung yang dimiliki sepenuhnya oleh perseroan dan Indo Rama Synthetics telah teken perjanjian jual beli pada 2 November 2021 untuk menjual 100 persen kepemilikan saham di ISL.

Perseroan menjual saham ISL kepada Sri  Isin Ceylon (Private) Limited, Sri Lanka dengan dasar bebas utang bebas tunai dengan nilai transaksi USD 2.800.000 atau setara Rp 40,09 miliar (asumsi kurs Rp 14.319 per dolar AS).

“Pembeli telah dan akan membayar sebelum penutupan transaksi seluruh nilai transaksi kepada ISL supaya ISL melunasi semua kewajibannya,” tulis perseroan.

Perseroan menyatakan transaksi itu bukan merupakan transaksi material dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK-04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha, karena nilai transaksi di bawah ambang batas yang ditentukan.

“Selain ISL bukan lagi menjadi anak perusahaan tidak langsung INDR, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan atau kelangsungan usaha INDR,” tulis perseroan.

Penutupan IHSG Selasa 28 Juni 2022

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa (28/6/2022). Sebagian besar sektor saham tertekan.

Pada penutupan perdagangan, mengutip data RTI, IHSG melemah 0,28 persen ke posisi 6.969,45. Indeks LQ45 merosot 0,31 persen ke posisi 1.007,63. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.012,20 dan terendah 6.960,07.

Sebanyak 296 saham melemah sehingga menekan IHSG. 219 saham menguat dan 175 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.133.043 kali dengan volume perdagangan 19,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.823.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXbasic melemah 1,45 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance turun 1,03 persen, indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,99 persen, indeks sektor saham IDXproperty tergelincir 0,67 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 0,47 persen. Sedangkan indeks sektor saham IDXenergy naik 1,19 persen dan catat penguatan terbesar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan,  secara teknikal, pergerakan IHSG masih rawan koreksi karena masih tertahan oleh level moving average (MA)20 dan MA60-nya. Untuk katalis, ia mnenilai, pergerakan IHSG dipengaruhi harga komoditas energi.

"Kalau kita cermati pergerakan IDX energy hari ini menguat, kemudian dari global lainnya investor masih waspadai ancaman inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa yang berakibat ke ancaman resesi dan perlambatan ekonomi global,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

 

 

Bursa Saham Asia 28 Juni 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia menguat pada perdagangan Selasa, 28 Juni 2022 seiring investor khawatir kondisi ekonomi. Indeks Hong Kong Hang Seng menguat 0,7 persen, dan indeks Hang Seng teknologi bertambah 0,73 persen.

Di sisi lain, investor teknologi Prosus NV akan jual sebagian sahamnya di Tencent untuk mendanai pembelian kembali sahamnya dan induknya Naspers. Tencen turun 4,02 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,66 persen ke posisi 27.049,47. Indeks Topix bertambah 1,06 persen ke posisi 1.907,38. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,84 persen ke posisi 2.422,09. Indeks Kosdaq melemah 0,14 persen ke posisi 769,51.

Bursa saham China menguat. Indeks Shanghai bertambah 0,89 persen ke posisi 3.409,21. Indeks Shenzhen menguat 1,23 persen ke posisi 12.982,69. Indeks MSCI Asia Pasifik bertambah 0,29 persen. Indeks Australia naik 0,86 persen menjadi 6.763,6.

“Apa yang sebenarnya mulai kami lihat adalah sedikit bukti, ini sangat tentatif, tetapi sedikit bukti, dari investor yang mencari waktu paling bawah dalam hal pasar saham pada khususnya,” ujar Head of APAC Macro Strategy State Street Global Markets, Dwyfor Evans, dikutip dari laman CNBC, Selasa pekan ini.

Indeks dolar AS berada di posisi 103,938. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 135,73 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,6938. Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 1,39 persen menjadi USD 111,09 per barel. Harga minyak Brent bertambah 1,38 persen ke posisi USD 116,68 per barel.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya