Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga Juni 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (31/7/2022), PT Telkom Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 71,98 triliun selama enam bulan pertama 2022. Pendapatan perseroan naik 3,6 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 69,48 triliun.
Baca Juga
Perseroan mencatat beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 17,84 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 17,43 triliun.
Advertisement
Beban penyusutan dan amortisasi bertambah menjadi Rp 16,98 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,69 triliun. Selain itu, beban karyawan naik menjadi Rp 7,52 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 7,37 triliun.
Sementara itu, beban interkoneksi naik menjadi Rp 2,64 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,35 triliun. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 2,82 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,99 triliun. Beban pemasaran naik menjadi Rp 1,69 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, laba usaha tercatat Rp 22,93 triliun, atau turun tipis 2,87 persen pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,61 triliun.
Perseroan mencatat laba periode berjalan Rp 17,55 triliun pada semester I 2022, atau naik 3,75 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,92 triliun. PT Telkom Indonesia Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 13,31 triliun pada semester I 2022.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Total Ekuitas
Laba tersebut tumbuh 6,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,52 triliun. Dengan demikian, laba per saham dasar perseroan naik menjadi Rp 134,36 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 125,69.
Total ekuitas tercatat Rp 140,67 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 145,39 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 134,59 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 131,78 triliun.
Aset susut menjadi Rp 275,27 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 277,18 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 40,16 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 38,31 triliun.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 31 Juli 2022, saham TLKM turun tipis 0,24 persen ke posisi Rp 4.230 per saham. Saham TLKM dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 4.280 per saham.
Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.300 dan terendah Rp 4.210 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.047 kali dengan volume perdagangan 2.030.818 saham. Nilai transaksi Rp 861,2 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Telkom Bakal Bangun Data Center di Ibu Kota Negara Nusantara
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom berencana terus mengembangkan bisnis data center perusahaan.
Beberapa wilayah di Indonesia menjadi incaran pembangunan data center, salah satunya di ibu kota negara baru Nusantara di Kalimantan. Sebelumnya, Telkom sudah memiliki data center di Cikarang, Jawa Barat.
Ini diungkapkan Direktur Utama atau CEO Telkom Group, Ririek Adriansyah di Sleman, Yogyakarta saat FGD dengan media, Rabu (8/6/2022).
Pembangunan data center di beberapa wilayah menjadi bagian upaya perusahaan menambah nilai valuasi dan perolehan laba perusahaan yang merupakan tugas diberikan kepada Telkom.
"Telkom mempertimbangkan bikin data center di Batam, IKN, juga Sulawesi kemudian di Manado," ujar dia.
Namun rencana pembangunan data center di IKN masih tahap kajian, termasuk perihal nilai investasi maupun kapasitas yang akan dibangun.
Telkom terus berkomunikasi intensif dengan Badan Otorita Ibu Kota Nusantara dalam mematangkan rencana ini.
Dia menilai jika pembangunan data center akan mendukung keberadaan IKN dari sisi teknologi informasi. Di mana, IKN dibangun berkonsep smart city.
"Kalau berapanya (investasi dan kapasitas data center) kita belum sampai ke sana. Lokasinya juga belum tahu, tapi kita terus menjalin komunikasi dengan Badan Otoritas IKN," lanjutnya.
Batam dan Manado
Selain di IKN, dua lokasi lain yang jadi pilihan pembangunan data center Telkom adalah Manado dan Batam.
Pemilihan kedua wilayah itu dengan mempertimbangkan beberapa hal. Batam disebut berdekatan dengan negara tetangga Singapura, menjadi lokasi potensial.
Kemudian Manado, terkait dengan posisinya di wilayah paling utara Indonesia yang bisa menjadi pintu ke negara lain.
CEO NeutraDC Andreuw Th. A.F dalam kesempatan sama menuturkan jika pembangunan data center di Batam tak hanya untuk menangkap peluang bisnis di Batam, tetapi juga Singapura.
Selama ini ada 3 negara yang menjadi hub data center yakni Singapura, Hong Kong dan Jepang. Peluang terbuka di Singapura karena negara ini yang sedang melakukan moratorium pembangunan pusat data center baru.
Di sini, peluang Batam membangun data center baru meski sebelumnya telah ada perusahaan lain yang masuk ke ceruk bisnis yang sama di Batam.
"Jadi di Batam itu satu untuk menangkap market. Kedua tadi kenapa Singapura itu juga jadi market karena ekonomi dan segala macamnya stabil ya,” ujar dia.
Advertisement