Liputan6.com, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan kinerja keuangan beragam selama semester I 2022. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan, tapi laba bersih merosot hingga semester I 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (19/8/2022), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk meraih pendapatan Rp 6,91 triliun selama semester I 2022. Pendapatan perseroan naik 3,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,66 triliun.
Baca Juga
Beban pokok pendapatan bertambah 12,4 persen menjadi Rp 5,14 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,57 triliun.
Advertisement
Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba bruto turun 15,5 persen menjadi Rp 1,76 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,09 triliun. Perseoran mencatat beban usaha naik menjadi Rp 1,50 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,48 triliun.
Selain itu, pendapatan operasi lain bertambah menjadi Rp 69,29 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 33,14 miliar.
Pendapatan keuangan perseroan susut menjadi Rp 54,67 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 122,63 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 291,54 miliar pada semester I 2022. Laba tersebut turun 50,29 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 586,57 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aset pada Semester I 2022
Melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba per saham dasar Rp 82,80 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 159,34.
Total ekuitas perseroan turun menjadi Rp 18,32 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 20,62 triliun. Perseroan membukukan liabilitas susut menjadi Rp 5,13 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,51 triliun.
Perseroan membukukan aset Rp 23,45 triliun pada 30 Juni 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 26,13 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 3,14 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 6,14 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 19 Agustus 2022, saham INTP melemah 1,08 persen ke posisi Rp 9.200 per saham. Saham INTP dibuka turun 75 poin ke posisi Rp 9.225 per saham. Saham INTP berada di level tertinggi Rp 9.250 dan terendah Rp 9.150 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.332 kali dengan volume perdagangan saham 31.544 saham. Nilai transaksi Rp 29,1 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Perpanjang Buyback Saham
Sebelumnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan memperpanjang periode pembelian kembali (buyback) saham ke III dengan siapkan dana Rp 3 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (7/6/2022), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memperpanjang buyback saham selama tiga bulan. Hal ini karena periode pembelian kembali saham yang berakhir pada 6 Juni 2022 dan masih ada sejumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perseroan dari ketentuan jumlah maksimal pembelian kembali saham. Periode buyback saham tersebut dimulai 7 Juni 2022-6 September 2022.
Perseroan bakal buyback saham senilai Rp 3 triliun dengan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20 persen dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar 7,5 persen dari modal disetor perseroan.
Perseroan menyatakan sesuai surat 069/2022, sisa dana yang masih dapat digunakan untuk buyback saham perseroan sebesar Rp 728,02 miliar.
"Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan mengakibatkan penurunan pendapatan perseroan dan tidak memberikan dampak negatif atas biaya pembiayaan perseroan mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan," tulis Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Oey Marcos.
Memakai Kas Internal
Perseroan memakai kasi internal lantaran memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional belanja modal perseroan serta buyback.
Buyback saham akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI dan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek. Perseroan telah menunjuk satu perusahaan efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali.
"Tidak ada dampak khusus terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan,” tulis Oey.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berharap perpanjangan buyback saham akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang sebenarnya.
Advertisement