Belanja di Ramayana Kini Bisa Pakai Kredivo

Dengan kerja sama ini, seluruh pengguna Kredivo dapat menggunakan pembayaran Paylater di 101 gerai Ramayana.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Agu 2022, 16:18 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2022, 16:18 WIB
Konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana pada Kamis, (25/8/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana pada Kamis, (25/8/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) atau Ramayana sediakan mode pembayaran teranyar berbentuk paylater atau bayar nanti.

Layanan ini dihadirkan melalui kerja sama dengan platform kredit digital, Kredivo. Dengan kerja sama ini, seluruh pengguna Kredivo dapat menggunakan pembayaran Paylater di 101 gerai Ramayana yang tersebar di seluruh Indonesia.

Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel mengatakan, ini merupakan salah satu inovasi perseroan untuk meningkatkan minat belanja offline. Sebab menurut dia, meski saat ini tren belanja online tinggi, banyak fitur atau layanan yang tidak bisa digantikan dengan online.

"Kami sebagai pemain terdepan di industri ritel Indonesia siap meningkatkan kenyamanan berbelanja pelanggan dengan menyediakan lebih banyak pilihan pembayaran yang inovatif, seperti Paylater. Kami optimis dengan kerja sama kami dengan Kredivo dapat menjadi pendorong tumbuhnya industri ritel di Indonesia,” kata Alex dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).

VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari memaparkan optimisme Kredivo terhadap kolaborasi tersebut dalam mengoptimalkan momentum pertumbuhan sektor ritel di kota non-metropolitan melalui penggunaan Paylater. Keyakinan itu berkaca dari pengalaman Kredivo melayani kebutuhan lebih dari 6 juta pengguna yang berada di berbagai belahan wilayah di Indonesia.

"Kami percaya akan dampak besar yang bisa kita ciptakan melalui kolaborasi bersama Ramayana. Melalui jaringan kuat Ramayana di seluruh pulau di Indonesia, kami berharap upaya perluasan layanan kredit digital ini dapat mengakselerasi ekonomi daerah, khususnya geliat industri ritel fesyen di kota tier 2 dan 3,” kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Induk Kredivo Rampungkan Akuisisi Saham BBSI

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, FinAccel Teknologi Indonesia (FTI), anak usaha FinAccel Pte Ltd telah merampungkan akuisisi PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI). Aksi tersebut berlangsung pada 8 April 2022.

FTI menambah kepemilikannya di BBSI sebanyak 35 persen. Dengan begitu, total kepemilikan FTI pada BBSI saat ini menjadi 75 persen. Sebelumnya, FTI telah memiliki 40 persen saham BBSI.

"Dengan demikian, PT FInAccel Teknologi Indonesia menjadi pihak pengendali baru perseroan,” ungkap Presiden Direktur Bank Bisnis Internasional, Laniwati Tjandra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 8 April 2022, ditulis Sabtu (9/4/2022).

Adapun susunan terkini pemegang saham BBSI, selain FTI dengan porsi 75 persen, yakni PT Sun Land Investama sebesar 4,26 persen dari sebelumnya 13,78 persen.

Kemudian PT Sun Antarnusa menjadi 4,17 persen dari sebelumnya 10,12 persen. Kepemilikan konglomerat Sundjono Suriadi juga susut menjadi 4,91 persen dari sebelumnya 20,18 persen. sisanya 11,66 persen dimiliki oleh masyarakat, yang juga susut dari sebelumnya 15,95 persen.

FinAccel Pte Ltd sendiri merupakan induk dari platform pay later Kredivo dan Kredifazz yang merupakan platform kredit digital. Lebih lanjut manajemen BBSI menyatakan pengungkapan transaksi tersebut tidak memiliki dampak terhadap operasional dan kelangsungan usaha perseroan saat ini.

Namun, pada masa mendatang, terdapat kemungkinan terjadinya perubahan kebijakan operasional dan strategi usaha perseroan sebagai akibat dari perubahan pengendali perseroan ini.

  

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Riset Kredivo: Tren Belanja Online dan Transaksi Digital Makin Inklusif

Ilustrasi Belanja Online
Ilustrasi Belanja Online (Foto: Pixabay.com)

Sebelumnya. sebuah studi yang dilakukan oleh platform kredit digital, Kredivo, menunjukkan adanya tren transaksi digital di Indonesia. Selain itu, metode pembayaran paylater juga semakin diminati.

Riset Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia ini digelar Kredivo dan Katadata Insight Center, di mana ini merupakan tahun ketiga pelaksanaannya.

Data primer diambil dari 16 juta sampel transaksi pembayaran, dari 1,5 juta sampel pengguna Kredivo di lima e-commerce besar di Indonesia selama 2021, serta berdasarkan survei terhadap lebih dari tiga ribu responden dari berbagai wilayah.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/6/2022), tren belanja online semakin menjadi preferensi masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari jangkauannya yang semakin inklusif, terutama di daerah dengan populasi lebih rendah.

Dibandingkan tahun 2020, jumlah transaksi dan nilai transaksi e-commerce di kota-kota tier 2, mengalami peningkatan, dengan jumlah transaksi meningkat dari 31 persen menjadi 34 persen.

Sementara, untuk nilai transaksinya meningkat dari 28 persen di 2020, menjadi 30 persen di 2021. Ditemukan juga adanya peningkatan transaksi belanja online pada konsumen yang berusia lebih tua pada umur 36 sampai 55 tahun.

Konsumen umur 36-45 tahun meningkat dari 19 persen pada 2020 menjadi 23 persen pada 2021. Sedangkan konsumen umur 46-55 tahun meningkat dari 3 persen pada 2020 menjadi 5 persen pada 2021.

Aktivitas digital selama pandemi juga berdampak pada meningkatnya jumlah transaksi pulsa dan paket data dari 14 persen di 2020, menjadi 23 persen pada 2021.

 

 

Laki-Laki Banyak Belanja Produk Elektronik dan Otomotif

Ilustrasi belanja online di e-commerce. Foto; Freepik
Ilustrasi belanja online di e-commerce. Foto; Freepik

Sementara, perangkat gadget (gawai) dan aksesoris, menjadi kategori produk dengan nilai transaksi tertinggi dan meningkat hingga 66 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi jenis kelamin, di 2021, 62 persen jumlah transaksi dan 64 persen nilai transaksi, berasal dari konsumen laki-laki.

Selain itu, saat berbelanja online, konsumen laki-laki lebih banyak melakukan transaksi dan lebih banyak mengeluarkan uang dibandingkan konsumen perempuan.

Konsumen laki-laki ditemukan melakukan transaksi hampir dua kali lebih banyak untuk kategori otomotif dan elektronik sementara perempuan lebih banyak untuk kebutuhan makanan, kesehatan dan kecantikan, serta fashion.

Berdasarkan nilai transaksi, konsumen perempuan cenderung mengeluarkan uang lebih banyak dibandingkan konsumen laki-laki untuk produk-produk dengan harga lebih tinggi seperti komputer, gadget, dan elektronik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya