Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya PT Kimia Farma Apotek (KFA) bekerja sama dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) untuk mengembangkan bisnis kosmetik dan personal care. Kerja sama ini diharapkan membawa pengaruh positif untuk masyarakat Indonesia.
Penandatanganan kerjasama PT Kimia Farma Apotek (KFA) dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) dilakukan oleh Muhardiman selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Apotek dan Sumardi Widjaja selaku Direktur Operasional PT Victoria Care Indonesia Tbk. Kegiatan penandatanganan kerjasama berlangsung di Apotek Kimia Farma Premier Radio Dalam, Jakarta, Jumat, 16 September 2022.
Baca Juga
Melalui kerjasama ini akan ada sekitar 140 outlet Kimia Farma di daerah Jawa sampai Bali yang menyediakan display khusus produk-produk PT Victoria Care Indonesia Tbk, seperti Herborist, Secret Clean, Nuface, hingga Miranda, serta menghadirkan produk-produk lain yang didistribusikan oleh PT Victoria Care Indonesia Tbk seperti Bali Boat, Bali Dancer, hingga Secret Garden.
Advertisement
Secara total, ada sekitar 600 outlet Kimia Farma yang menyediakan produk PT Victoria Care Indonesia Tbk.
"Melalui kerjasama ini, diharapkan ke depannya dapat meningkatkan kolaborasi hebat yang sesuai dengan tagline KFA, “Sinergi Tanpa Batas”, sehingga Oemah Herborist berada di Kimia Farma Apotek,” tutur Muhardiman dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/9/2022).
Ia menambahkan, kini, Kimia Farma Apotek sebagai bagian dari Kimia Farma Group terus berkomitmen untuk memberikan layanan healthcare nasional secara profesional dan berkualitas terutama di bidang perawatan kulit dan kecantikan.
Perluas Produksi Distribusi VICI
Sementara itu, Direktur Operasional PT Victoria Care Indonesia Tbk Sumardi Widjaja mengapresiasi kerjasama dengan Kimia Farma untuk memperluas distribusi produk VICI yang dipasarkan melalui jaringan Apotek Kimia Farma.
"Kami mengapresiasi Kimia Farma atas kerjasama ini sehingga masyarakat bisa mendapatkan produkproduk PT Victoria Care Indonesia Tbk dengan mudah. Kami berharap, kerjasama ini juga mampu meningkatkan pencapaian yang lebih besar untuk kedua belah pihak," tutur dia.
Sumardi juga menambahkan, kerjasama ini juga diharapkan bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pembangunan bangsa. “Seluruh produk PT Victoria Care Indonesia Tbk merupakan hasil karya anak bangsa untuk kebanggaan Indonesia,” kata Sumardi.
Advertisement
Rights Issue, Kimia Farma Terbitkan 2,7 Miliar Saham
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sebelumnya, Kimia Farma telah memperoleh restu pemegang saham untuk menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham seri B. OWK itulah yang rencananya akan ditawarkan melalui penawaran umum terbatas (PUT) I.
"Dalam hal terjadi perubahan jumlah maksimum saham yang akan diterbitkan, perseroan akan mengumumkannya bersamaan dengan panggilan RUPSLB, yaitu pada 22 September 2022," ujar Sekertaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Tbk, Rabu (7/9/2022).
Adapun RUPSLB terkait kelanjutan aksi ini akan diselenggarakan pada 14 Oktober 2022. Rencana PUT I akan mempengaruhi kemampuan perseroan untuk melakukan refinancing atas utang perseroan yang jatuh tempo dan memperoleh kondisi yang lebih baik bagi perseroan.
Dengan demikian, dana kas perseroan tetap dapat digunakan untuk pengembangan usaha sebagaimana direncanakan dalam kondisi akibat pandemi covid-19 saat ini.
Bagi pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk mengambil bagian atas saham seri B yang ditawarkan, pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atasa persentase kepemilikan saham perseroan maksimum 33,35 persen.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini seluruhnya akan digunakan untuk memenuhi pembayaran pinjaman dan atau digunakan sebagai modal kerja serta pengembangan usaha perseroan.
Kimia Farma Bidik Rp 4,5 Triliun dari Rights Issue
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berharap penawaran umum terbatas (PUT) melalui rights issue dapat meraup dana Rp 4,5 triliun. Perseroan memastikan ada investor strategis yang ikut pelaksanaan rights issue tersbeut.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Kimia Farma Tbk, Lina Sari menuturkan, target dana rights issue mencapai Rp 4,5 triliun. Dana rights issue itu akan digunakan untuk pengembangan bisnis di grup Kimia Farma dan refinancing utang. Saat ini perseroan beum dapat menyampaikan harga penawaran dalam rights issue seiring sejumlah investor sedang melakukan due diligence.
"Jadi target (dana rights issue-red) memang Rp 4,5 triliun. Penggunaan untuk pengembangan bisnis di grup Kimia Farma dan refinancing utang. Terkait harga penawaran belum bisa disampaikan, beberapa calon investor sedang melakukan due diligence layak diberikan untuk saham kami," kata dia saat paparan publik perseroan, Rabu, 11 Mei 2022.
Advertisement
Sesuai Jadwal
Meski demikian, manajemen perseroan menyatakan proses rights issue masih sesuai jadwal. Dalam pelaksanaan rights issue ini pun dipastikan ada investor strategis.
"Alhamdulilah on going mudah-mudahan target kami rencana bisa dilaksanakan triwulan dua 2022. Masih menunggu final bidding offer, masih berjalan sesuai timeline yang kami susun semula target di Juli, ini sudah ada kepastian siapa yang akan masuk sebagai investor strategi di Kimia Farma,” kata dia.
Kimia Farma menjajaki investor baru dan sudah diseleksi penasihat keuangan untuk pelaksanaan rights issue. Lina mengatakan, dampak aksi korporasi akan positif untuk kinerja perseroan ke depan. “Tujuan melakukan rights issue sebagian dana untuk pengembangan bisnis dan turunkan leverage, refinancing pinjaman jangka panjang,” kata dia.
Selain itu, perseroan juga akan melunasi medium term notes (MTN) atau surat utang jangka pendek sebesar Rp 500 miliar pada Juli 2021. Lina menuturkan, perseroan akan memakai dana internal untuk lunasi MTN itu dan tidak berencana menerbitkan obligasi.
"Juli ini harus lunasi MTN Rp 500 miliar. Jadi artinya harus lunasi kami rencanakan gunakan dana internal,” ujar Lina.