Ramayana Harap Beri Dividen Lebih Baik pada 2022

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga telah merealisasikan belanja modal Rp 148 miliar hingga Juni 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Sep 2022, 12:17 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2022, 12:17 WIB
Paparan publik PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Rabu, 21 September 2022 (Foto: tangkapan layar/Agustina Melani)
Paparan publik PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Rabu, 21 September 2022 (Foto: tangkapan layar/Agustina Melani)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berharap memberikan dividen lebih baik pada 2022 dibandingkan 2021.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Mei 2022 menyetujui pembagian dividen tunai Rp 30 per saham yang diambil dari laba bersih tahun buku yang berakhir 31 Desember Rp 170,57 miliar dan sebesar Rp 17,66 miliar diambil dari laba ditahan.

Direktur PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Andreas Lesmana menuturkan, hal itu mencerminkan rasio dividen 110,4 persen dibandingkan laba bersih perseroan pada 2021. Pembagian dividen untuk tahun mendatang tergantung berbagai faktor antara lain laba bersih perseroan, ketersediaan cadangan, dan kebutuhan belanja modal.

"Untuk 2022, profit akan tumbuh kami harapkan dividen yang dibagi lebih baik dari 2021," kata Andreas, saat paparan publik Rabu, 21 September 2022, ditulis Kamis (22/9/2022).

Perseroan juga menargetkan penjualan tumbuh 25 persen pada 2022 dibandingkan 2021. Penjualan itu sekitar Rp 5,2 triliun. Pada semester I 2022, perseroan membukukan pendapatan Rp 1,85 triliun atau tumbuh 8,1 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,71 triliun. Laba tahun berjalan perseroan naik 107,5 persen menjadi Rp 286,03 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 137,82 miliar.

"Growth perseroan 2022 kita perkirakan kurang lebih 25 persen dari tahun lalu pendapatan Rp 4,1 triliun diperkirakan akhir 2022 plus minus Rp 5,2 triliun. Kami optimistis bisa tercapai planning ini," kata Andreas.

Untuk mencapai target itu, perseroan akan membuka gerai baru pada 2022. Pada semester II 2022, perseroan membuka tiga gerai. Pada Agustus 2022, perseroan telah buka gerai baru di Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, perseroan akan buka gerai di Cipanas dan Timika akhir 2022. Hingga Juni 2022, perseroan telah memiliki 103 gerai.

Perseroan juga telah merealisasikan belanja modal Rp 148 miliar hingga Juni 2022. Pada 2022, perseroan siapkan belanja modal Rp 300 miliar. "Sudah dipakai Rp 148 miliar. Sisa capex akan digunakan untuk pembukaan gerai baru di Timika dan Cipanas, serta capex rutin maintenance," kata Andreas.

Ramayana Bakal Buyback 360 Juta Saham

Ramayana Depok Berhentikan 87 Karyawan
Warga melintasi jembatan penyeberangan dekat gerai Ramayana yang tutup di City Plaza Depok, Rabu (8/4/2020). Ramayana Departement Store menutup operasionalnya di City Plaza Depok, dimana 87 karyawan terkena PHK lantaran pandemi Covid-19 menyebabkan omzet penjualan menurun (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal lima persen dari modal disetor perseroan. Buyback saham itu maksimal sebanyak-banyaknya 360 juta saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/7/2022), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk akan siapkan dana Rp 200 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek, dan biaya lainnya untuk buyback saham.

Buyback saham akan dilakukan melalui BEI setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Agustus 2022. Pelaksanaan buyback saham ini paling lama 18 bulan terhitung sejak tanggal persetujuan RUPSLB.

Adapun perseroan melaksanakan buyback dengan ketentuan POJK Nomor 30 antara lain rencana dilakukan melalui satu anggota bursa. Selain itu, harga penawaran untuk pelaksanaan rencana harus lebih rendah dan sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mempertimbangkan buyback saham seiring perseroan mengalami keuntungan untuk tahun buku 2021 dan direksi perseroan telah berhasil memelihara kecukupan likuiditas sehingga perseroan bermaksud untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas kepada pemegang saham melalui buyback.

“Persetujuan atas rencana akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” tulis perseroan.

Perseroan yakin pelaksanaan buyback saham tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha perseroan mengingat mempunyai modal kerja dan arus kas yang cukup dan memadai untuk melaksanakan buyback saham.

Ramayana Kejar Penjualan Seperti Sebelum Pandemi COVID-19

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menambah tiga gerai baru di bulan Desember. 
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menambah tiga gerai baru di bulan Desember. 

Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membidik penjualan setidaknya sama seperti periode sebelum pandemi.

Memang, kinerja perseroan kian membaik seiring dengan pemulihan ekonomi, tetapi capaian itu dinilai belum sesuai dengan harapan perseroan. Ramayana Lestari Sentosa ingin kembali mencatatkan kinerja setidaknya sama seperti 2019, dan melampauinya.

"Untuk 2020 dan 2021 itu enggak kita jadikan acuan. Kita pengen kembali ke acuan kita sebelum pandemi atau 2019,” kata Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).

Perseroan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 20 persen untuk tahun ini. Namun, Alex mengatakan perseroan masih berupaya untuk mencapai setidaknya minus 20 persen hingga 10 persen dari penjualan 2019 lalu. “Dari 2021 ke 2022 kita ada growth 20 persen, tapi balik lagi ini bukan hasil yang kita inginkan. Kita minimal equal dengan 2019. Minimal minus 20–10 persen dari 2019. lebih bagus equal, bahkan lebih,” kata dia.

Pada 2019, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,6 triliun. Sementara total pendapatan pada 2020 dan 2021 masing-masing tercatat sebesar Rp 2,53 triliun dan 2,6 triliun atau tumbuh tipis secara tahunan.

Dari sisi laba bersih pada 2019 tercatat sebesar 647,9 miliar. Sementara pada 2020 tercatat rugi Rp 138,87 miliar, sebelum membaik pada tahun selanjutnya dengan laba yang berhasil dicatatkan sebesar Rp 170,6 miliar.

Gandeng Kredivo

Konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana pada Kamis, (25/8/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana pada Kamis, (25/8/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Diberitakan sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) atau Ramayana sediakan mode pembayaran teranyar berbentuk paylater atau bayar nanti. Layanan ini dihadirkan melalui kerja sama dengan platform kredit digital, Kredivo.

Dengan adanya kerjasama ini, seluruh pengguna Kredivo dapat menggunakan pembayaran Paylater di 101 gerai Ramayana yang tersebar di seluruh Indonesia.

Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel mengatakan, ini merupakan salah satu inovasi perseroan untuk meningkatkan minat belanja offline.

Sebab menurut dia, meski saat ini tren belanja online tinggi, banyak fitur atau layanan yang tidak bisa digantikan dengan online.

"Kami sebagai pemain terdepan di industri ritel Indonesia siap meningkatkan kenyamanan berbelanja pelanggan dengan menyediakan lebih banyak pilihan pembayaran yang inovatif, seperti Paylater. Kami optimis dengan kerja sama kami dengan Kredivo dapat menjadi pendorong tumbuhnya industri ritel di Indonesia,” kata Alex dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).

VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari memaparkan optimisme Kredivo terhadap kolaborasi tersebut dalam mengoptimalkan momentum pertumbuhan sektor ritel di kota non-metropolitan melalui penggunaan Paylater. Keyakinan itu berkaca dari pengalaman Kredivo melayani kebutuhan lebih dari 6 juta pengguna yang berada di berbagai belahan wilayah di Indonesia.

"Kami percaya akan dampak besar yang bisa kita ciptakan melalui kolaborasi bersama Ramayana. Melalui jaringan kuat Ramayana di seluruh pulau di Indonesia, kami berharap upaya perluasan layanan kredit digital ini dapat mengakselerasi ekonomi daerah, khususnya geliat industri ritel fesyen di kota tier 2 dan 3,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya