Komisaris Utama Bintraco Dharma Lepas 23,5 Juta Saham CARS

Komisaris Utama PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) Paulus Totok Lusida menjual 23.500.000 saham CARS.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Sep 2022, 13:12 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 12:28 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Utama PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) Paulus Totok Lusida melepas sejumlah saham CARS pada 13 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Paulus Totok Lusida menjual 23.500.000 lembar saham CARS dengan harga Rp 115-Rp 125 per saham. “Tujuan dari transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk  Lina Ibrahim.

Setelah transaksi penjualan itu, Paulus memiliki 6,67 persen saham CARS atau setara 1 miliar saham dari sebelumnya 1.023.500.000 saham atau 6,82 persen.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 23 September 2022, saham CARS turun 6,19 persen ke posisi Rp 106 per saham. Saham CARS dibuka naik dua poin ke posisi Rp 115 per saham.

Saham CARS berada di level tertinggi Rp 116 dan terendah Rp 106 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.485 kali dengan volume perdagangan 6.905.611 saham. Nilai transaksi Rp 73,7 miliar.

Pada Kamis, 22 September 2022, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk menggelar paparan publik insidentil. Dalam paparan publik insidentil tersebut, perseroan telah merealisasikan belanja modal Rp 5 miliar target akhir tahun Rp 21 miliar.

Target alokasi belanja modal untuk penyediaan mobil test drive untuk mendukung produk baru. Sementara untuk tahun depan, perseroan menyebutkan sudah ada rencana yang berjalan sesuai dengan perkiraan aka nada alokasi belanja modal yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pemegang saham.

 

Alasan Pemegang Saham Lepas Saham CARS

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saat ditanya mengenai Trimegah Sekuritas dan Paulus Lusida yang melepaskan sebagian saham, Direktur Utama Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma, Benny Redjo Setyono menuturkan,  keputusan pemegang saham melepaskan sebagian saham merupakan keputusan pribadi.

“Dalam hal ini perlu ditambahkan Pak Paulus Totok Lusida telah diusulkan pemegang saham untuk menjadi komisaris utama dan telah mendapat persetujuan dalam RUPSLB 24 Juni yang lalu secara sah,” kata dia dalam paparan publik insidentil, Kamis, 22 September 2022.

Ia menambahkan, alasan melepas kepemilikan tentu menjadi hak dari masing-masing pemegang saham yang bersangkutan sehingga tidak dalam posisi untuk merespons keputusan tersebut.

“Sekali lagi yang perlu ditekankan bahwa semua proses yang dilakukan bersama investor tentunya harus mengikuti aturan yang ada hingga mari kita tunggu bersama kelanjutannya melalui keterbukaan informasi ataupun pengumuman langsung sesuai ketentuan yang ada,” kata dia.

Berdasarkan data RTI per 31 Juli 2022 pemegang saham perseroan antara lain BNYM S/A Weiser sebesar 9,33 persen, PT Trimegah Sekuritas sebesar 17,85 persen, Paulus Totok Lusida sebesar 11,97 persen, dan masyarakat sebesar 60,85 persen.

Pembukaan IHSG Jumat 23 September 2022

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan saham Jumat pagi, 23 September 2022.  Sektor saham energi dan teknologi memimpin koreksi jelang akhir pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG sempat dibuka menguat dengan naik tipis 1 poin ke posisi 7.219,02.  Indeks LQ45 tergelincir 0,50 persen ke posisi 1.027,95. Mayoritas sektor saham tertekan. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 7.219,02 dan terendah 7.185,85. Sebanyak 222 saham menguat dan 186 saham melemah. Sementara itu, 194 saham menguat.

Total frekuensi perdagangan saham 166.029 kali dengan volume perdagangan 2,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,4 triliun.  Mayoritas sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,87 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy susut 0,76 persen, indeks sektor saham IDXindustry melemah 0,77 persen, indeks sektor saham IDXbasic tergelincir 0,28 persen, indeks sektor saham IDXproperty turun 0,19 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 0,01 persen.

 

Sektor Saham

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth melonjak 0,52 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 0,41 persen, indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,33 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal naik 0,18 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,14 persen.

Bursa saham Asia kompak tertekan pada Jumat pekan ini. Indeks Hang Seng turun 0,45 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 1,27 persen, indeks Shanghai melemah 0,46 persen, indeks Singapura melemah 0,80 persen dan indeks Taiwan terpangkas 0,35 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup naik ke posisi 7.218 pada Kamis, 22 September 2022 meski koreksi terjadi di bursa saham Asia. Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan.

Saham tambang batu bara dan logam reli dengan saham ADMR memimpin penguatan. Di sisi lain, Bank Indonesia mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin dari harapan 25 basis poin, ini kenaikan terbesar sejak 2018.

Hal itu membuat tingkat bunga acuan 4,25 persen untuk membendung inflasi dan stabilkan rupiah di tengah tekanan yang baru muncul. Sementara itu, Astra akan mulai produksi kendaraan hybrid pada akhir 2022.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya