Liputan6.com, Jakarta - PT Petrosea Tbk (PTRO) ke depan akan melakukan strategi untuk terus menjalankan diversifikasi usaha ke sektor mineral lain melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) secara berkelanjutan.
Tak hanya itu, strategi jangka panjang Petrosea adalah untuk melakukan repositioning dari sebelumnya kontraktor tambang menjadi mine owner atau pemilik tambang demi memperkuat kinerja perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan di masa mendatang.
Baca Juga
"Sebelumnya kontraktor tambang menjadi mine owner demi memperkuat kinerja perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan di masa mendatang,” tulis Head of Corporate Secretary, Investor Relations and Corporate Communications, Anto Broto dalam keterangan resminya, Kamis (29/9/2022).
Advertisement
Proses penawaran tender wajib saham PT Petrosea Tbk (PTRO) yang dilaksanakan oleh PT Caraka Reksa Optima (CARA) selaku pemegang saham utama Petrosea telah berakhir pada 23 September 2022. Hasil penawaran tender wajib tersebut mencapai 89,90 persen saham.
Kemudian, setelah masa penawaran tender wajib berakhir, susunan pemegang saham Petrosea menjadi PT Caraka Reksa Optima yang memiliki 89,80 persen saham dan publik yang memiliki 10,20 persen saham.
Sementara itu, berbagai inisiatif strategis yang terus dilaksanakan Petrosea selama ini terbukti telah mendukung perusahaan dalam mencatatkan kinerja yang solid secara berkesinambungan.
Bahkan, pada masa pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak 2020, Petrosea tetap membuktikan keberlanjutan usahanya dan berhasil mencatatkan nilai kapitalisasi pasar tertinggi sebesar Rp 3,15 triliun pada April 2022.
Ekspansi bisnis yang dilakukan Petrosea terus memperkuat optimisme perusahaan untuk berkembang menjadi sustainable resource company yang mendukung pengembangan sektor pertambangan di Indonesia.
Salah satu bentuk ekspansi bisnis di sektor batu bara yaitu penandatanganan perjanjian jasa pertambangan dengan PT Indo Bara Pratama pada September 2022 dengan nilai sebesar Rp 2,89 triliun dan jangka waktu lima tahun.
Sektor Lainnya
Sedangkan di sektor emas, salah satu realisasi dari implementasi strategi diversifikasi Petrosea adalah perolehan kontrak dari PT Santana Rekso Nindhana untuk jasa EPCM di proyek tailing management di tambang emas yang dimiliki oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) pada Juli 2022 lalu, dengan nilai kontrak Rp 3,6 triliun selama lima tahun termasuk pembangunan infrastruktur.
Hingga saat ini, perusahaan terus mempercepat penyelesaian pembangunan tailing infrastructure sehingga ditargetkan dalam waktu dekat dapat memasuki tahap produksi. Kedepannya, Petrosea diharapkan dapat mengerjakan proyek-proyek jasa pertambangan emas lainnya di Indonesia.
Selain itu, di sektor nikel, Petrosea telah menandatangani kontrak dengan PT Cipta Djaya Selaras Mining untuk jasa pertambangan pit-to-port dan pembangunan infrastruktur pertambangan dengan nilai kontrak Rp 1,58 triliun selama empat tahun. Sampai dengan hari ini, proyek ini telah memasuki tahap penyelesaian konstruksi untuk pembangunan jalan dan infrastruktur dengan target produksi pada akhir tahun ini.
Dalam menjalankan usahanya, Petrosea didukung penuh oleh Komisaris Utama Perseroan Romo Nitiyudo Wachjo atau Haji Romo yang merupakan pemilik dari mayoritas saham salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Caraka Reksa Optima yang merupakan pemegang saham utama PT Petrosea Tbk.
Advertisement
Setelah Penawaran Tender Wajib Rampung
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Caraka Reksa Optima telah rampungkan penawaran tender wajib pada 23 September 2022. Pada penawaran tender wajib itu, jumlah saham yang ditawarkan pada masa penawaran tender wajib sebesar 287.650.300 saham, dan jumlah saham dari pemegang saham yang berpartisipasi (blocked for CA) di KSEI sebesar 201.691.457 saham.
Jumlah saham dari pemegang saham yang mengajukan formulir penawaran sebesar 201.691.457 saham. Demikian jumlah saham yang memenuhi syarat untuk dibeli dari pemegang saham yang berpartisipasi sebesar 201.691.457 saham.
Setelah masa penawaran tender wajib, susunan pemegang saham perseroan yaitu PT Caraka Reksa Optima sebesar 89,80 persen dan publik 10,20 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 29 September 2022, saham PTRO melemah 2,36 persen ke posisi Rp 2.900 per saham. Saham PTRO dibuka stagnan di posisi Rp 2.970 per saham. Saham PTRO berada di level tertinggi Rp 3.000 dan terendah Rp 2.880 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 430 kali dengan volume perdagangan 2.032.046 saham. Nilai transaksi Rp 633,3 miliar.
Penutupan IHSG 28 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham, Rabu (28/9/2022). Bak roller coaster, IHSG kembali tinggalkan posisi 7.100 dan seluruh sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 0,50 persen ke posisi 7.077,03. Indeks LQ45 turun 0,24 persen ke posisi 1.013,50. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.156,98 dan terendah 7.073,47. Sebanyak 391 saham melemah sehingga menekan IHSG. 147 saham menguat dan 148 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.216.287 kali dengan volume perdagangan 23,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaraan 15.116.
Seluruh sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXbasic melemah 1,88 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 1,77 persen, demikian juga indeks sektor saham IDXindustry susut 1,77 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXenergy tergelincir 1,73 persen, indeks sektor saham IDXproperty tersungkur 0,99 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,92 persen, indeks saham IDXtechno melemah 0,89 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,48 persen, indeks sektor saham IDXhealth tergelincir 0,12 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,03 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin koreksi tajam di bursa saham Asia Pasifik setelah indeks S&P 500 sentuh posisi terendah baru pada 2022 di wall street. Yuan di offshore dan onshore menyentuh level terendah sejak 2008 dan rupee India melemah.
Advertisement