Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Kamis, (20/10/2022). Penguatan saham BUMI di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melesat satu persen.
Mengutip data RTI, saham BUMI melambung 7,78 persen ke posisi Rp 180 per saham. Saham BUMI dibuka stagnan di posisi Rp 167 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 180 dan terendah Rp 167 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.886 kali dengan volume perdagangan 30.225.032 saham. Nilai transaksi Rp 531,7 miliar.
Baca Juga
Saham BUMI naik di tengah laju IHSG yang melambung tinggi. Mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,52 persen ke posisi 6.964,97 pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis pekan ini. Indeks LQ45 menguat 1,83 persen ke posisi 991,85. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.970,42 dan terendah 6.847,53.
Advertisement
Sebanyak 349 saham menguat sehingga angkat IHSG. 172 saham melemah dan 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 873.148 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.546.
Pada pekan ini, saham BUMI menguat dua hari berturut-turut pada 17 dan 18 Oktober 2022. Saham BUMI naik 0,62 persen ke posisi Rp 163 per saham. Kemudian saham BUMI melanjutkan penguatan pada perdagangan 18 Oktober 2022. Saham BUMI melonjak 3,07 persen ke posisi Rp 168 per saham.
Pada perdagangan Rabu, 19 Oktober 2022, saham BUMI melemah tipis 0,60 persen ke posisi Rp 167 per saham. Saham Bumi Resourcesberada di level tertinggi Rp 171 dan terendah Rp 166 per saham. Total volume perdagangan 1.390.094.581 saham dengan nilai transaksi Rp 234,4 miliar. Total frekuensi perdagangan 19.671 kali.
Sepanjang 2022, saham BUMI melesat 149,25 persen ke posisi Rp 167 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 246 dan terendah Rp 50 per saham. Total volume perdagangan 559.294.119.873 saham dengan nilai transaksi Rp 68,4 triliun. Total frekuensi perdagangan 4.171.133 kali.
Jumlah Saham BUMI Setelah Private Placement
Sebelumnya, jumlah saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bertambah setelah pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada 18 Oktober 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (19/10/2022), sehubungan dengan ada private placement PT Bumi Resources Tbk, sejumlah 200 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50, jumlah saham menjadi 343.841.242.189 saham.
Sebelum private placement, jumlah saham BUMI sebesar 143.841.242.189 saham. Kemudian ada penambahan saham hasil private placement yang akan dicatatkan 200 miliar saham. Dengan demikian, jumlah saham menjadi 343.841.242.189 saham.
Diberitakan sebelumnya, pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), emiten batu bara terbesar di Indonesia menyetujui rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement senilai USD 1,6 miliar. Nilai private placement itu sekitar Rp 24,57 triliun (asumsi kurs Rp 15.360 per dolar AS).
PT Bumi Resources Tbk akan menerbitkan maksimal 200 miliar saham baru. 85 persen akan dibeli oleh Mach Energy Ltd yang berbasis di Hong Kong, sementara Treasure Global Investments Ltd (TGIL) akan mengambil 15 persen sisanya, berdasarkan rencana penjualan.
Mach Energy dikendalikan bersama oleh konglomerasi grup Bakrie dan grup Salim. Sedangkan 85 persen TGIL dikendalikan oleh Salim, menurut prospektus yang dirilis sebelum rapat pemegang saham.
Advertisement
Pengendali Perseroan
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan, setelah rapat pemegang saham, rencana private placement telah disetujui.
Mengutip laman Nasdaq, Selasa, 11 Oktober 2022, Dileep menuturkan, Salim dan grup Bakrie akan mengendalikan perseroan setelah private placement. PT Bumi Resources Tbk akan memakai sebagian besar private placement untuk melunasi utang dari proses restrukturisasi utang yang diperkirakan sekitar USD 1,5 miliar, menurut prospektus.
"(penerbitan saham-red) sekitar 200 miliar saham dengan harga Rp 120 per saham. (Nilai private placement-red) Rp 24 triliun, untuk melunasi utang Bumi Resources,” ujar Dileep saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Setelah penjualan, investor akan memperoleh gabungan saham sekitar 58 persen dari Bumi Resources. Lebih dari 70 persen saham BUMI saat ini dimiliki oleh pemegang saham publik.
RUPSLB Bumi Resources Sepakati Private Placement Jumbo Rp 24 Triliun
Sebelumnya, pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), emiten batu bara terbesar di Indonesia menyetujui rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement senilai USD 1,6 miliar. Nilai private placement itu sekitar Rp 24,57 triliun (asumsi kurs Rp 15.360 per dolar AS).
PT Bumi Resources Tbk akan menerbitkan maksimal 200 miliar saham baru. 85 persen akan dibeli oleh Mach Energy Ltd yang berbasis di Hong Kong, sementara Treasure Global Investments Ltd (TGIL) akan mengambil 15 persen sisanya, berdasarkan rencana penjualan.
Mach Energy dikendalikan bersama oleh konglomerasi grup Bakrie dan grup Salim. Sedangkan 85 persen TGIL dikendalikan oleh Salim, menurut prospektus yang dirilis sebelum rapat pemegang saham.
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan, setelah rapat pemegang saham, rencana private placement telah disetujui.
Mengutip laman Nasdaq, Selasa (11/10/2022), Dileep menuturkan, Salim dan grup Bakrie akan mengendalikan perseroan setelah private placement. PT Bumi Resources Tbk akan memakai sebagian besar private placement untuk melunasi utang dari proses restrukturisasi utang yang diperkirakan sekitar USD 1,5 miliar, menurut prospektus.
"(penerbitan saham-red) sekitar 200 miliar saham dengan harga Rp 120 per saham. (Nilai private placement-red) Rp 24 triliun, untuk melunasi utang Bumi Resources,” ujar Dileep saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Advertisement
Selanjutnya
Setelah penjualan, investor akan memperoleh gabungan saham sekitar 58 persen dari Bumi Resources. Lebih dari 70 persen saham BUMI saat ini dimiliki oleh pemegang saham publik.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham BUMI naik 3,41 persen ke posisi Rp 182 per saham. Saham BUMI dibuka naik satu poin ke posisi Rp 177 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 187 dan terendah Rp 177 per saham. Total frekuensi perdagangan 49.077 kali dengan volume perdagangan 49.023.196 saham dengan nilai transaksi Rp 889,7 miliar.
Pemegang saham Bumi Resources per 30 September 2022 antara lain HSBC-Fund SVS A/C Chendong sebesar 10,32 persen, NBS Clients sebesar 9,11 persen, Watiga Trust Ltd sebesar 5,36 persen, Long Haul Holdings Ltd sebesar 2,01 persen, PT Biofuel Indo Sumatra sebesar 1,57 persen, PT Bakrie Capital Indonesia sebesar 0,06 persen, dan masyarakat 71,57 persen.