Kolaborasi Sektor Swasta dan Pemerintah Dapat Promosikan Keberlanjutan Rantai Pasokan

Sampoerna bekerja sama dengan pemerintah dan berfokus pada penciptaan nilai bagi ekosistem, yang membantu ketahanan rantai pasokan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Nov 2022, 21:11 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 21:11 WIB
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis (Foto: tangkapan layar/Elga N)
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis (Foto: tangkapan layar/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menilai perlunya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk menjaga agar barang, jasa maupun investasi tetap terbuka seiring ingin menjaga arus.

“Ada tiga area yang menjadi fokus. Salah satunya adalah pelibatan komunitas bisnis di seluruh tahapan pembuatan kebijakan. Kedua, tentu saja, pembuatan kebijakan itu sendiri perlu memiliki prediktabilitas yang perlu memiliki keterbukaan dan praktik yang adil dan saya ingin fokus lagi pada perlunya target untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” kata Presiden Direktur HM Sampoerna Vassilis Gkatzelis dalam acara B20 Summit Indonesia 2022, Minggu (13/11/2022).

Dia menambahkan, saat ini B20 di Indonesia membahas terkait inklusivitas closed loop, sebuah kerangka kerja. Hal ini tentang fokus pada keberlanjutan kelompok ekonomi terpinggirkan, seperti UMKM, petani, nelayan, dan usaha yang dipimpin perempuan.

"Beberapa contoh dari Sampoerna, yaitu komponen Sampoerna memiliki 109 tahun sejarah di Indonesia. Sampoerna mempekerjakan lebih dari 65.000 orang dan memiliki 44 fasilitas manufaktur di Indonesia, baik untuk tujuan domestik maupun ekspor. Jadi bagaimana Sampoerna bekerja sama dengan pemerintah dan berfokus pada penciptaan nilai bagi ekosistem, yang membantu ketahanan rantai pasokan,” kata dia.

Selain itu, salah satu contoh di hulu adalah dengan petani. Sampoerna bekerja secara langsung dengan lebih dari 22.000 petani berdasarkan standar dan kerangka kerja terukur.

Jadi, HM Sampoerna memberdayakan para petani serta akan memberi mereka visibilitas sehingga mereka dapat memenuhi standar internasional dan menjadi bagian dari rantai nilai global.

“Contoh kedua adalah tentang contoh hilir, kami bekerja sama dengan lebih dari 200.000 Ibu-ibu dan pop stores. Ini berada di bawah komunitas ritel, sampel 60 persen dari mereka adalah perempuan, semuanya dan itu adalah sumber penghasilan utama kami untuk keluarga mereka dan kami tersebar secara geografis di seluruh kepulauan Indonesia,” ujar dia.

 

 

Langkah HM Sampoerna

(Foto: Dok PT HM Sampoerna Tbk)
House of Sampoerna (Foto: Dok PT HM Sampoerna Tbk)

Lantas, apa yang dilakukan oleh Sampoerna?

"Pertama sebagai sektor swasta kita bisa memberi mereka akses ke teknologi. Kami dapat memberi mereka pelatihan kemampuan dan kami dapat memberi mereka peluang pengembangan bisnis. Misalnya, toko ibu dan anak di masa lalu harus pergi ke grosir berkali-kali dalam seminggu karena modal kerja yang terbatas,” imbuhnya.

Dengan demikian, saat ini mereka bisa memesan secara online dan juga bisa melakukan pengiriman di toko.

"Sekarang mereka dapat memesan secara online, mereka dapat melakukan pengiriman di toko. Dengan cara ini menghemat keberlanjutan pada efisiensinya. Pada saat yang sama pemerintah memberinya akses pinjaman modal kerja untuk pengembangan usaha melalui badan usaha milik negara (BUMN),” katanya.

Vassilis mengaku, pihaknya telah melihat banyak contoh bagaimana sektor swasta dapat bekerja sama dengan sektor publik untuk mempromosikan keberlanjutan rantai pasokan

"Jadi kita telah melihat banyak contoh bagaimana sektor swasta dapat bekerja sama dengan sektor publik untuk mempromosikan keberlanjutan rantai pasokan, banyak berfokus pada kelompok-kelompok terpinggirkan,” pungkasnya.

Strategi HM Sampoerna Kerek Pertumbuhan Kinerja

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kinerja keuangan beragam sepanjang sembilan bulan pertama 2022. HM Sampoerna meraup penjualan bersih Rp 83,39 triliun hingga September 2022. Penjualan bersih naik 15 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 72,51 triliun.

Beban pokok penjualan tercatat naik 18,58 persen menjadi Rp 70,89 triliun hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 59,78 triliun. Laba kotor tercatat Rp 12,50 triliun hingga kuartal III 2022. Laba kotor tersebut turun 1,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,73 triliun.

Sementara itu, Presiden Direktur HM Sampoerna Vassilis Gkatzelis menuturkan, terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas perseroan.

"Yang pertama adalah double digit atau dua angka tarif cukai yang di atas inflasi, kemudian yang kedua adalah lebarnya tarif cukai antara golongan 1 dan golongan 2 dan 3 dan juga ini ditambah lagi dengan purchasing power atau kemampuan konsumen yang mengakibatkan adanya down trading," kata Vassilis dalam paparan publik HMSP, Selasa (31/10/2022).

Menurut ia, saat ini pihaknya melihat ada jarak cukai yang sekitar 40 persen antara golongan 1 dan 2. Hal tersebut tentunya telah mengakibatkan dampak terhadap profitabilitas industri khususnya di golongan 1 dan Sampoerna adalah salah satu yang terdampak.

Dengan demikian, HM Sampoerna berupaya menciptakan nilai bagi semua pelaku kepentingan.

"Apa yang telah kami lakukan? Pertama adalah kami terus berusaha untuk menciptakan value untuk semua pelaku kepentingan, apply Sampoerna untuk tetap terlihat kuat dan recovery dari tahun ke tahun terlihat, dengan 7,9 persen pertumbuhan dan 15 persen pertumbuhan pendapatan," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya