Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan pemilik Gudang Garam Susilo Wonowidjojo merosot pada 2022 seiring saham produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memperpanjang penurunan sepanjang tiga tahun di tengah kampanye pemerintah untuk mengurangi merokok di Indonesia.
Melansir Forbes, Jumat (9/12/2022), kekayaan bersih turun 27 persen menjadi USD 3,5 miliar atau Rp 54,55 triliun (asumsi kurs Rp 15.587 per dolar AS) menempatkannya di posisi ke 14 di jajaran 50 orang terkaya Indonesia. Dengan demikian, ia turun tujuh peringkat dari tahun lalu. Pada 2021, Presiden Direktur Gudang Garam ini mencatat kekayaan USD 4,8 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Untuk kinerja keuangan Gudang Garam, penjualan sedikit meningkat dalam sembilan bulan pertama 2022, laba bersih anjlok 64 persen menjadi Rp1,5 triliun (USD 96 juta) dari periode tahun sebelumnya, terutama karena kenaikan cukai tembakau yang diberlakukan oleh pemerintah pada Januari.
Advertisement
Hal tersebut mengikuti penurunan pendapatan sebesar 27 persen pada 2021. Pajak menyumbang lebih dari 85 persen dari total biaya penjualan perusahaan, menyisakan margin laba setipis kertas sebesar 1,6 persen, dibandingkan dengan 4,4 persen tahun lalu.
Selanjutnya, pada November, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan kenaikan pajak tambahan pada 2023 dan 2024. Perusahaan mengatakan berencana menaikkan harganya.
Selama beberapa tahun terakhir Indonesia telah meningkatkan langkah-langkah untuk memperketat terkait merokok, terutama di kalangan anak muda.
Kira-kira seperempat dari 276 juta penduduk negara itu merokok. Penjualan luar negeri Gudang Garam juga turun hampir 15 persen menjadi 1,8 miliar batang pada 2021 year-on-year.
Bangun Bandara
Perusahaan melakukan diversifikasi ke konstruksi dan pengembangan jalan tol pada 2019, dan saat ini membangun Bandara Dhoho senilai USD 600 juta di Kediri, Jawa Timur, yang dijadwalkan akan dibuka Oktober mendatang.
Gudang Garam dibangun oleh ayah Susilo, Surya Wonowidjojo pada 1958. Susilo telah menjadi presiden direktur perusahaan yang berbasis di Kediri, dan saudara perempuannya Juni Setiawati, presiden komisaris, sejak 2009. Pada Juni, putra Susilo, Indra diangkat menjadi wakil direktur utama.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 9 Desember 2022, saham GGRM melemah 0,53 persen ke posisi Rp 18.800 per saham. Saham GGRM dibuka stagnan di posisi Rp 18.900. Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 19.075 dan terendah Rp 18.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.579 kali dengan volume perdagangan 13.611 saham. Nilai transaksi Rp 25,7 miliar.
Advertisement
Harta Gabungan 50 Orang Terkaya di Indonesia Melesat Bertambah Jadi Rp 2,8 Kuadriliun
Sebelumnya, majalah ekonomi asal Amerika Serikat, Forbes baru saja mengungkapkan kenaikan kekayaan dari 50 orang terkaya di Indonesia.
Dilansir dari laman Forbes, Kamis (8/12/2022) kekayaan gabungan dari 50 orang terkaya di Indonesia 2022 kini mencapai USD 180 miliar atau Rp 2,8 kuadriliun. Angka itu menandai kenaikan dari USD 162 miliar (2,5 kuadriliun) tahun lalu.
Sebanyak 22 taipan Indonesia melihat peningkatan kekayaan bersih mereka tahun ini, termasuk tiga besar.
Dua bersaudara R. Budi dan Michael Hartono berada di peringkat teratas orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih senilai USD 47,7 miliar (Rp 745,2 triliun), naik USD 5,1 miliar dari tahun lalu.
Kenaikan itu sebagian karena Global Digital Niaga milik mereka yang IPO pada November 2022, induk dari raksasa e-commerce Blibli, yang mengumpulkan Rp 8 triliun dalam IPO terbesar kedua di Indonesia tahun ini.
Tingginya harga batu bara di tengah krisis energi global juga mendorong Low Tuck Kwong ke posisi kedua dengan lonjakan kekayaannya hampir lima kali lipat menjadi USD 12,1 miliar (Rp 189 triliun).
Sementara itu, keluarga Widjaja dari konglomerat Sinar Mas merosot ke urutan ke-3 prang terkaya di Indonesia, tetapi pemulihan bisnis kertas perusahaan itu membantu meningkatkan kekayaan mereka sebesar USD 1,1 miliar menjadi USD 10,8 miliar (Rp 168,7 triliun).
Djoko Susanto kini berada di urutan keempat, didukung oleh ekspansi jaringan minimarket Alfamart.
Setelah melipatgandakan kekayaannya menjadi USD 4,1 miliar (Rp 64 triliun), Susanto masuk dalam 10 besar orang terkaya Indonesia untuk pertama kalinya.
3 Miliarder Batu Bara Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia
Sementara itu, miliarder sekaligus mantan perbankan Jerry Ng, melihat kekayaan bersihnya turun paling banyak dalam persentase (63 persen) dan dolar (USD 2 miliar).
Saham Bank Jago miliknya jatuh karena investor menganggap pemberi pinjaman dinilai terlalu tinggi.
Kemudian ada pengusaha tembakau Susilo Wonowidjojo, yang kekayaannya naik menjadi USD 3,5 miliar didorong oleh cukai rokok yang naik.
Forbes mencatat, ada tiga miliarder baru dari industri batu bara yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Mereka adalah Dewi Kam, yang 10 persen sahamnya di Bayan Resources, dan Ghan Djoe Hiang, pemilik Baramulti Group yang didirikan oleh mendiang suaminya Athanasius Tossin Suharya; dan Eddy Sugianto, yang memperkenalkan perusahaan tambang batu bara Prima Andalan Mandiri pada tahun 2021.
IPO pemasok produk susu dan makanan olahan Cisarua Mountain Dairy tahun lalu, atau yang dikenal sebagai Cimory, mengamankan posisi debut Bambang Sutantio dengan USD 1,85 miliar.
Advertisement