Liputan6.com, Jakarta - Emiten milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli telah melakukan konversi 18.586.100 atau 18,5 juta saham dalam rangka program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (MESOP) Tahap I.Â
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (28/12/2022), masih terdapat sisa hak opsi yang belum dikonversi sebanyak 498.046.900 saham.
Baca Juga
Direktur Global Digital Niaga, Hendry menuturkan, jumlah saham Perseroan sebelum penerbitan saham MESOP Tahap I sebanyak 118.474.705.740 saham dan jumlah saham Perseroan sebelum penerbitan saham MESOP Tahap I sebanyak 118.493.291.840 saham.
Advertisement
Adapun, harga pelaksanaan MESOP Rp 432 per saham. Dengan demikian, MESOP Tahap I ini meraup dana senilai Rp 8,02 miliar. MESOP Tahap I Perseroan dilaksanakan pada 15 Desember-21 Desember 2022.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 28 Desember 2022, saham BELI stagnan di posisi Rp 468 per saham. Saham BELI berada di level tertinggi Rp 470 dan terendah Rp 466 per saham. Total frekuensi perdagangan 296 kali dengan volume perdagangan 125.212 saham. Nilai transaksi Rp 5,9 miliar.
Sebelumnya, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) adalah pelopor ekosistem perdagangan dan gaya hidup omnichannel di Indonesia yang berfokus pada konsumen dan institusi.
Sepanjang 2022, Blibli telah melakukan sejumlah inovasi solusi dan kolaborasi untuk membawa Blibli semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik konsumen ritel maupun institusi.
Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan dan preferensi pelanggan yang terus berubah melalui pengembangan strategi omnichannel dan penguatan ekosistem Blibli.
Perkuat Segmen Toko Fisik
Sepanjang 2022 Blibli memperkuat kehadirannya di segmen toko fisik melalui pembukaan beberapa Flagship Stores, yang terdiri dari monobrand store seperti Samsung Experience Store dan Hello, monobrand store Blibli untuk salah satu leading brand, Apple (di mana Blibli telah ditunjuk sebagai Apple tier-1 partner di Indonesia).
Selain itu, Blibli juga memiliki multibrand store seperti Blibli Store dan toko Tukar Tambah. Saat ini, Blibli telah mengoperasikan lebih dari 100 Flagship Stores serta 70 gerai Ranch Market yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hingga September 2022, solusi omnichannel Blibli juga menjangkau lebih dari 27.000 Click & Collect dan Blibli InStore, serta lebih dari 160.000 Blibli Mitra yang merupakan pengusaha mikro serta toko-toko kelontong. Blibli juga telah meluncurkan armada listrik untuk pengantaran pesanan yang dioperasikan oleh layanan logistik inhouse Blibli Express Service (BES) Paket.
Selain itu, tiket.com, juga semakin memperlihatkan kontribusinya seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan meningkatnya minat masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat atraksi dan hiburan.
Tak berhenti di situ, Blibli memperkuat sinergi dengan entitas anak, tiket.com dan Ranch Market, melalui peluncuran unified ecosystem Blibli Tiket yang menawarkan Single Sign-On (SSO) serta Loyalty Parity untuk kedua platform tersebut.
Â
Advertisement
TPV
Pada penghujung 2022, Blibli mencatatkan sebuah tonggak sejarah lewat aksi korporasinya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Penawaran Umum Saham Perdana (IPO).
Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022, Blibli berhasil mencatatkan pertumbuhan Average Order Value (AOV) dari Rp714.570 pada periode sama 2021 menjadi Rp1.028.956.
Blibli mencatatkan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) konsolidasi sebesar 105 persen, dari Rp19,8 triliun pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi sebesar Rp40,6 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Hal ini didorong oleh kenaikan TPV pada semua segmen terutama dari segmen 3P Ritel, yang dikontribusikan dari pemulihan pada sektor perjalanan (travel) di tiket.com.
Pertumbuhan TPV tersebut juga disertai dengan peningkatan Gross Profit Before Discount (GPBD) konsolidasi, dari Rp679 miliar pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi Rp1,8 triliun pada periode yang sama tahun ini, atau bertumbuh sebesar 167 persen.
Sehingga, Blibli berhasil mencatatkan peningkatan take rate konsolidasi dari 3,4 persen pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi 4,5 persen pada periode yang sama tahun ini.
Â
Pertumbuhan TPV
Pertumbuhan TPV juga didukung dari pertumbuhan secara organik, terlihat dari Yearly Transacting Users (YTU) yang meningkat dari 2,4 juta pengguna pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi 4,3 juta pengguna pada periode yang sama tahun ini.
Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022, Blibli juga berhasil mencatatkan pertumbuhan Pendapatan Bersih (Net Revenue) konsolidasi sebesar 98 persen, dari Rp5,3 triliun pada periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp10,5 triliun.
Sedangkan persentase EBITDA terhadap TPV tercatat lebih baik dari -11,3 persen pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi -8,5 persen pada periode sama tahun ini. Hal ini didukung peningkatkan efisiensi beban operasional. Blibli optimis dapat terus menghasilkan bisnis berkelanjutan di masa yang akan datang.
Â
Advertisement