Mitratel Buyback Saham Rp 1,5 Triliun, Minta Restu Pemegang Saham saat RUPS 14 April 2023

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau disebut Mitratel mengumumkan buyback saham Rp 1,5 triliun. Buyback saham tersebut untuk optimalkan excess kas perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Mar 2023, 10:41 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 10:41 WIB
Buyback Saham Mitratel
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mengumumkan rencana pembelian kembali saham atau buyback maksimal Rp 1,5 triliun. (Foto: Mitratel).

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengumumkan rencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebanyak-banyaknya senilai Rp 1,5 triliun. Pembelian kembali saham dipatok untuk tidak melebihi 7,88 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Mitratel akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 14 April 2023, dengan salah satu mata acara yakni meminta persetujuan pemegang saham terkait buyback tersebut.

Beberapa hal yang mendasari dilakukannya pembelian kembali saham yakni, manajemen perseroan memandang perlu adanya fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan, untuk mendukung tingkat harga saham yang mencerminkan nilai atau kinerja perseroan yang sebenarnya.

Di sisi lain, pembelian kembali saham merupakan upaya mengoptimalkan excess kas perseroan untuk meningkatkan return kepada pemegang saham perseroan

“Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan rencana pembelian kembali tidak memberi dampak material negatif terhadap kegiatan usaha perseroan, mengingat perseroan memiliki fleksibilitas dalam melakukan pembelian kembali saham. Pembelian saham juga dilaksanakan dengan mempertimbangkan kegiatan usaha perseroan, kondisi keuangan, kebutuhan modal kerja dan adanya sumber pendanaan yang cukup untuk melakukan aksi tersebut,” terang manajemen Mitratel dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Rabu (8/3/2023).

Pembelian kembali saham diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham sesuai fundamental perseroan. Pembelian kembali saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, di mana saham treasuri (saham hasil buyback) dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.

Menyusul rencana tersebut, saham MTEL ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 7 Maret 2023 kemarin. Melansir data RTI, MTEL ditutup naik 2,16 persen ke posisi 710. Dalam sepekan, harga saham MTEL telah naik 2,9 persen. Sementara dalam satu tahun terakhir, harga saham MTEL masih terkoreksi 8,39 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mitratel Cetak Laba Rp 1,78 Triliun pada 2022

Menteri Erick Thohir Peran Mitratel untuk Wujudkan Indonesia Digital Sangat Krusial
Telkom lewat Mitratel yang menargetkan pembangunan 6.000 menara operator jaringan komunikasi dalam tiga tahun kedepan.

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Emiten yang biasa dikenal dengan nama Mitratel membukukan pendapatan Rp 7,72 triliun pada 2022, meningkat 12,53 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,86 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Dayamitra Telekomunikasi, Senin (6/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 4,07 triliun atau meningkat 11,50 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 3,65 triliun.

Dengan demikian, laba bruto Dayamitra Telekomunikasi naik 13,70 persen menjadi Rp 3,65 triliun pada 2022 dari Rp 3,21 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba usaha 14,96 persen menjadi Rp 3,15 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 2,74 triliun.

Hingga akhir 2022, Dayamitra Telekomunikasi mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,78 triliun. Laba perseroan melonjak 28,98 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,38 triliun.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 56,07 triliun hingga akhir 2022 turun dari akhir tahun lalu sebesar Rp 57,72 triliun. Kemudian, liabilitas MTEL Rp 22,26 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 24,08 triliun.

Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 33,80 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 33,64 triliun.

Pada penutupan perdagangan Senin, 6 Maret 2023, saham MTEL naik 1,45 persen ke posisi Rp 695 per saham. Saham MTEL dibuka stagnan Rp 685. Saham MTEL berada di level tertinggi Rp 705 dan terendah Rp 680 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.286 kali dengan volume perdagangan 526.369 lot saham. Nilai transaksi Rp 36,3 miliar.

 


Mitratel Rampungkan Proses Akuisisi 997 Menara Rp 1,65 Triliun

Perdana, Mitratel Tawarkan Saham ke Publik
Penawaran umum perdana Mitratel, sebagai upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem telekomunikasi untuk digitalisasi. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi milik PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Pembelian menara ini akan semakin memperkuat fundamental bisnis Mitratel serta meningkatkan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang.  

Mitratel telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli (Sales and Purchase Agreement/SPA) dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison pada 1 Maret 2023 untuk pembelian 997 menara dengan total nilai sebesar Rp 1,64 triliun.

Direktur Utama Mitratel Teddy Hartoko mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk strategi dan komitmen Mitratel  untuk memperkuat fundamental sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh Mobile Network Operator (MNO) dan usaha untuk menjadi end to end Digital Infrastructure Company.

Menurut dia, aksi ini merupakan kesempatan bagi Mitratel untuk mendapatkan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi yang strategis dalam rentang waktu yang singkat. Dengan demikian potensi kolokasi untuk seluruh MNO akan terbuka semakin luas.

"Ditambah dengan solusi end to end yang kami tawarkan seperti fiber to the tower dan energy as a service, kami yakin Mitratel dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan MNO,” kata Teddy dalam keterangan resmi, Kamis (2/3/2023).

 


Monetisasi Aset

Paparan publik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) (Dok: Mitratel)
Paparan publik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) (Dok: Mitratel)

Teddy menuturkan, tahun ini Mitratel akan fokus untuk monetisasi aset melalui peningkatan kolokasi. Mitratel sebagai Tower Provider Independen akan terus agresif memonetisasi aset melalui order dari seluruh MNO seiring ekspansi jaringan MNO termasuk di luar Jawa.

Peningkatan permintaan kolokasi dari MNO tentunya akan berdampak pada tumbuhnya Tenancy Ratio yang pada gilirannya meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Per September 2022 Mitratel memiliki lebih dari 35 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia dengan komposisi 42 persen yang berada di Pulau Jawa, dan 58 persen berada di luar pulau Jawa dan menjadikan Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.

"Ke depannya, Mitratel dan IOH berkomitmen untuk terus saling mendukung pengembangan bisnis dan layanan melalui beberapa kerjasama yang mengikuti perjanjian jual beli menara ini,” ujar Teddy.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya