Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia menguat, di mana bursa di Tokyo dan Seoul diperdagangkan lebih tinggi pada hari Jumat di tengah sesi perdagangan yang sepi. Itu karena sebagian besar pasar tutup untuk liburan di wilayah Asia-Pasifik.
Melansir laman CNBC, Jumat (7/4/2023), di Bursa Asia, tercatat indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,27 persen dan Topix naik 0,4 persen. Di Korea Selatan, Kospi naik 1Â persen dan Kosdaq naik 0,74 persen. Australia, Hong Kong, Cina daratan, Singapura, dan India ditutup.
Baca Juga
Investor akan menantikan laporan nonfarm payrolls AS yang dirilis pada hari Jumat, yang akan membantu menentukan arah ke depan untuk Federal Reserve.
Advertisement
Ini mengikuti laporan ADP minggu ini yang menunjukkan gaji swasta AS tumbuh kurang dari yang diharapkan pada bulan Maret.
Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja pada pekan ini, juga menunjukkan jumlah posisi pekerjaan yang tersedia turun di bawah 10 juta pada Februari untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun. PHK juga melonjak hampir lima kali lipat sepanjang tahun ini dari tahun lalu.
Di Wall Street, saham berakhir lebih tinggi pada Kamis, didukung oleh teknologi dengan Nasdaq Composite naik 0,76 persen seiring lonjakan saham Google-parent Alphabet dan Microsoft.
Indeks S&P 500 naik 0,36 persen setelah memangkas kerugian sebelumnya, mengalami penurunan pertama dalam empat minggu sementara Dow Jones Industrial Average naik tipis.
Mata Uang
Di sisi lain, mata uang Won Korea melemah sementara yen Jepang menguat. Mata uang Asia diperdagangkan beragam di mana, indeks dolar naik 0,12 persen menjadi 101,95 di sesi pagi.
Yen Jepang diperdagangkan pada level yang sedikit lebih kuat di 131,75 melawan greenback sementara Korea menang sedikit melemah ke 1.319,80 melawan dolar AS.
Yuan China lepas pantai juga mengalami penguatan ke 6,8855 melawan greenback. Dolar Australia stabil dan terakhir berdiri di 0,6673 per dolar AS.
Advertisement
Kondisi Jepang
Pengeluaran rumah tangga Jepang naik kurang dari yang diharapkan. Semua pengeluaran rumah tangga Jepang naik 1,6 persen pada Februari dibandingkan dengan tahun lalu, data pemerintah menunjukkan.
Angka itu lebih rendah dari ekspektasi perkiraan 4,3 persen dalam jajak pendapat Reuters, sementara ada kontraksi 0,3 persen yang terlihat pada Januari.
Bulan ke bulan, semua pengeluaran rumah tangga turun 2,4 persen, membalikkan pertumbuhan 2,7 persen yang terlihat di bulan sebelumnya.
Secara terpisah, ekonomi Jepang melihat upah lembur pada bulan Februari naik 1,7% dibandingkan dengan tahun lalu, naik dari pembacaan sebelumnya sebesar 1,1 persen.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)