Laba Emiten Otto Sugiri Indointernet Tumbuh 67,78 Persen pada Kuartal I 2023

PT Indointernet Tbk (EDGE) membukukan pendapatan naik 25 persen dan laba tumbuh 67,78 persen pada kuartal I 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Apr 2023, 17:54 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2023, 17:54 WIB
Indointernet Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba pada Kuartal I 2023
Emiten milik Otto Sugiri, PT Indointernet Tbk (EDGE) melaporkan kinerja keuangan perusahaan pada kuartal I 2023 yang berakhir pada 31 Maret 2023. (Foto: Freepik/ pch.vector)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten milik Otto Sugiri, PT Indointernet Tbk (EDGE) melaporkan kinerja keuangan perusahaan pada kuartal I 2023 yang berakhir pada 31 Maret 2023.

Pada periode tersebut, Indointernet berhasil membukukan kinerja moncer baik dari sisi pendapatan maupun laba. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan EDGE naik 25 persen menjadi Rp 225 miliar dari Rp 180,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 128,79 miliar dari Rp 126,59 miliar. Sehingga perseroan membukukan laba kotor Rp 96,66 miliar, masih tumbuh 79,75 persen yoy. Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan Rp 370 juta, beban umum dan administrasi Rp 19,86 miliar, pendapatan bunga Rp 912 juta, beban bunga dan liabilitas sewa Rp 100 juta, dan beban operasi lainnya Rp 2,23 miliar.

Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 57,41 milir pada kuartal I 2023.

Laba itu naik 67,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Aset perseroan sampai dengan akhir Maret 2023 tercatat sebesar Rp 1,64 triliun, naik dari posisi Desember 2022 sebesar Rp 1,61 triliun.

Liabilitas naik menjadi Rp 366,95 miliar dari Rp 394,51 miliar pada Desember 2022. Liabilitas hingga Maret 2023. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai 31 Maret 2023 naik menjadi Rp 1,27 triliun dibandingkan akhir Desember 2022 sebesar Rp 1,21 triliun.

 

 

Garap Data Center, Anak Usaha EDGE Raih Pinjaman Rp 2,8 Triliun dari BCA

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, PT Indointernet Tbk (EDGE) melalui anak usahanya PT Ekagrata Data Gemilang (EDG) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA. Nilai fasilitas kredit tersebut mencapai Rp 2,8 triliun.

“Pada 28 Maret 2022, EDG dan BCA telah menandatangani perjanjian kredit dengan jumlah total seluruh fasilitas kredit adalah maksimum sebesar Rp 2.813.385.000.000,” ungkap Manajemen PT Indointernet Tbk dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Rabu (30/3/2022).

Utang yang timbul berdasarkan fasilitas kredit dijamin dengan aset-aset yang dimiliki oleh EDG dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh perseroan.

Adapun fasilitas kredit ini terdiri dari dua jenis. Pertama, fasilitas kredit multi dengan tujuan pembiayaan modal kerja. Jumlah fasilitas maksimum Rp 100 miliar.

Terbagi atas fasilitas kredit lokal (rekening koran) dengan jumlah maksimum Rp 50 miliar dan fasilitas time loan revolving dengan jumlah maksimum Rp 100 miliar.

Bunga untuk fasilitas kredit multi mengikuti floating interest rate dengan jangka waktu satu tahun sejak availability period.

Kedua, yakni fasilitas kredit investasi yang ditujukan untuk refinancing pembangunan data center EDGE 1, pembiayaan perluasan data center EDGE 1, serta pembiayaan pembangunan dan [perluasan data center EDGE 2.

Jumlah fasilitas maksimum yakni Rp 2,7 triliun dengan bunga mengikuti floating interest rate dan jangka waktu 9 tahun sejak availability period.

 

Fokus Bisnis

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

EDG merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas hosting. Di mana salah satu fokus dari kegiatan usaha EDG adalah pembangunan data center.

Dikarenakan EDG baru mulai beroperasi pada 2021, EDG masih memerlukan pinjaman dari pihak ketiga, khususnya perbankan untuk pembangunan dan pengembangan data center serta keperluan modal kerja.

Perolehan fasilitas kredit dari Bank akan meningkatkan liabilitas perseroan. Namun dengan pertimbangan bahwa fasilitas kredit digunakan untuk refinancing pembangunan data center EDGE 1 dan pembiayaan pembangunan EDGE 2, diharapkan dapat meningkatkan secara pesat perkembangan dan pembangunan pusat data EDG di masa depan.

Selain itu, juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan likuiditas keuangan serta arus kas EDG dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya