Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa (20/6/2023). Pergerakan IHSG merosot di tengah sektor saham yang menguat dan melemah berimbang.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.686.05. Indeks LQ45 tergelincir 0,27 persen ke posisi 947,5. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.692,4 dan terendah 6.666,13.
Baca Juga
Sebanyak 212 saham melemah sehingga menekan IHSG. 223 saham menguat dan 225 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 255.410 kali dengan volume perdagangan 3,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.066.
Advertisement
Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham energi menguat, sektor saham kesehatan naik 0,12 persen, sektor saham keuangan menanjak 0,07 persen, sektor saham transportasi mendaki 0,29 persen.
Sementara itu, sektor saham basic merosot 0,50 persen, sektor saham industri terpangkas 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,70 persen dan sektor saham siklikal anjlok 1,18 persen, dan catat koreksi terbesar.
Sementara itu, sektor saham properti susut 0,12 persen, sektor saham teknologi melemah 0,12 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,12 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham ACES melemah 1,57 persen, saham NTBK naik 5,63 persen, saham ADHI stagnan di posisi Rp 492 per saham, saham BBHI tergelincir 1,92 persen.
Review IHSG
Sementara itu, mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 6.686 pada Senin, 19 Juni 2023. Saham-saham bank besar melemah dengan volume perdagangan yang rendah dan investor tetap berhati-hati jelang keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan pada Kamis pekan ini.
Saham BBCA melemah 0,6 persen, saham BMRI susut 0,5 persen, saham BBRI tergelincir 0,5 persen dan saham BBNI naik 0,3 persen.
Sektor komoditas juga merosot setelah membaik. Saham ADRO susut 2,6 persen, saham INCO melemah 1,5 persen, saham ANTM turun 1,5 persen dan saham PTBA melemah 0,8 persen. Sedangkan saham UNTR naik 1,1 persen. Saham ISAT turun 8 persen, saham EXCL melemah 2,5 persen dan saham TLKM tergelincir 0,3 persen. Hal ini seiring peningkatan bobot rebalancing FTSE.
Top Gainers-Losers
Berikut saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham MOLI melonjak 17,10 persen
- Saham PYFA melonjak 16,15 persen
- Saham SULI melonjak 16,06 persen
- Saham DFAM melonjak 16,90 persen
- Saham SAPX melonjak 12,77 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SINI melemah 14,98 persen
- Saham DEWI melemah 14,79 persen
- Saham BEBS melemah 14,08 persen
- Saham BLTZ melemah 12,17 persen
- Saham UANG melemah 10,71 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham NATO senilai Rp 112,8 miliar
- Saham PTBA senilai Rp 99,4 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 59,1 miliar
- Saham AKRA senilai Rp 55,4 miliar
- Saham CARE senilai Rp 52,8 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham VKTR tercatat 12.001 kali
- Saham WIRG tercatat 11.493 kali
- Saham BCAP tercatat 10.687 kali
- Saham KPIG tercatat 9.589 kali
- Saham MEDS tercatat 8.668 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Selasa pekan ini. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.650-6.760.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas, dari tanah air, Presiden Joko Widodo telah menerima 7.400 aduan terkait jalan rusak di sejumlah daerah di Indonesia dan memastikan telah menindaklanjuti seluruh laporan tersebut.
Perbaikan terhadap semua jalan rusak menjadi penting guna memperbaiki jalur logistik, mobilitas, dan akan berimbas kepada perekonomian tanah air.
Presiden menyebutkan selama memimpin Indonesia, 311 ribu jalan di desa telah diperbaiki dan selesai dibangun dan 2.040 kilometer jalan tol telah terbangun. Presiden menekankan pembangunan jalan tol untuk mempercepat mobilitas barang dan jasa. Pembangunan infrastruktur terutama jalan tol menjadi pondasi bagi Indonesia menjadi negara maju.
Dari mancanegara, Amerika Serikat membukukan surplus transaksi modal dan keuangan sebesar USD48,4 miliar pada April 2023, menandai kenaikan kelima dalam enam bulan terakhir dari surplus sebesar USD129 miliar yang direvisi naik pada bulan sebelumnya. Arus masuk bersih swasta asing tercatat sebesar USD2,5 miliar.
Penduduk asing juga meningkatkan kepemilikan mereka atas sekuritas jangka panjang di AS pada bulan April 2023. Total pembelian bersih adalah USD97,6 miliar. Pembelian bersih oleh investor asing swasta sebesar USD59,4 miliar, sedangkan pembelian bersih oleh lembaga resmi asing sebesar USD38,3 miliar.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas
1.PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Buy : 545
TP: 565
Stop loss: <530
Secara teknikal WIKA membentuk pola long body candle pada perdagangan terakhir dan mampu breakout pergerakan rata-rata (5,20,50) hari. Hal ini juga tercermin dari peningkatan volume secara signifikan.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) siap melego sahamnya di tiga ruas jalan tol, yaitu Manado-Bitung (Mabit), Balikpapan-Samarinda (Balsam), dan Soreang-Pasirkoja (Soroja). Di samping itu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tengah melakukan verifikasi terhadap emiten BUMN karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengenai penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp8 triliun.
2.PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Buy: 164
TP: 169
Stop loss: <160
Secara teknikal, signifikansi bullish dalam jangka pendek mencapai 91% regresi, hal ini juga mengindikasikan potensi harga akan bertahan dalam trend pembalikan, disusul oleh peningkatan volume serta konsistensi MACD histogram pada area positif.
Surya Citra Media (SCMA) akan menebar dividen Rp410,84 miliar. Besaran dividen ini diambil sekitar 48,5% dari tabulasi laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar Rp846,36 miliar. Dengan demikian, para pemegang saham akan menerima jatah setoran dividen sebesar Rp6,5/lembar dengan asumsi yield 4%.
3.PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Buy: 700
TP: 720
Stop loss: <685
Secara teknikal, SMRA bertahan dalam upward channel dan berpotensi kembali menguji resisten psikologis sejalan dengan peningkatan volume dan oscillator pada area netral.
Kenaikan suku bunga cenderung terbatas sehingga dapat menjadi katalis positif untuk sektor ini. Laba bersih SMRA melesat 55,23% YoY menjadi Rp271,72 miliar pada kuartal-I 2023.
Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bersih 2,02% dari Rp1,47 triliun pada kuartal I 2022 menjadi Rp1,50 triliun. Segmen pengembang properti (penjualan rumah hingga apartemen) masih menjadi andalan, menyumbang Rp910,87 miliar dari total pendapatan bersih SMRA.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement