Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Senin (24/7/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau dan bursa saham Asia bervariasi.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.880,80. Pada pukul 09.04 WIB, IHSG menguat 0,23 persen ke posisi 6.896. Indeks LQ45 naik 0,19 persen ke posisi 965,64. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.904,18 dan terendah 6.877,94. Sebanyak 236 saham menguat dan 136 saham melemah. 231 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 66.176 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 409,9 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.031.
Advertisement
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi melonjak 0,64 persen, sektor saham industri bertambah 0,50 persen, sektor saham siklikal mendaki 0,34 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan naik 0,50 persen dan sektor saham properti menanjak 0,51 persen.
Sedangkan sektor saham nonsiklikal susut 0,10 persen, sektor saham keuangan merosot 0,02 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,17 persen. Pada awal sesi perdagangan, saham pendatang baru Sinergi Inti Andalan Prima catat penguatan terbesar. Saham INET naik 26,73 persen. Lalu saham INSP melonjak 22,54 persen hingga saham ALKA bertambah 7,57 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik 0,2 persen ke posisi 6.880 pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Juli 2023 dengan perputaran dana tetap relatif tipis bertahan di bawah USD 600 juta. Aksi beli investor asing juga sedikit berkurang setelah beberapa hari yang kuat jelang musim laporan laba.
Di sektor perbankan, saham BTPS susut 2,6 persen seiring rilis hasil kinerja keuangan lebih lemah dari perkiraan. Di antara empat bank besar, ada sedikit peningkatan penjualan investor asing. Sektor saham konsumsi menguat. Saham AMRT bertambah 2,5 persen, saham UNVR mendaki 1,7 persen, dan saham ICBP menanjak 0,2 persen.
Sedangkan saham komoditas menguat dengan saham ITMG bertambah 5 persen, saham ADRO menguat 2,1 persen dan saham PTBA mendaki 0,7 persen.
Top Gainers-Losers pada 24 Juli 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham INET melonjak 26,73 persen
- Saham INPS melonjak 22,54 persen
- Saham MGLV melonjak 9,30 persen
- Saham SMKL melonjak 8,11 persen
- Saham ALKA melonjak 7,57 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham PEGE merosot 13,82 persen
- Saham KING merosot 9,63 persen
- Saham RELF merosot 8,7 persen
- Saham DMMX merosot 6,41 persen
- Saham LPGI merosot 6,37 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 87,8 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 61,8 miliar
- Saham BOGA senilai Rp 52,7 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 43,8 miliar
- Saham INET senilai Rp 36,4 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham INET tercatat 19.045 kali
- Saham PRAS tercatat 5.638 kali
- Saham APLN tercatat 3.947 kali
- Saham PAMG tercatat 3.745 kali
- Saham KAYU tercatat 2.764 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Senin, 24 Juli 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.838-6.900.
Riset Ajaib Sekuritas menyebutkan, dari dalam negeri, penanaman modal asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia pada Kuartal II-2023 yang tidak termasuk sektor perbankan dan migas naik sebesar 14,2% YoY menjadi Rp186,3 triliun atau setara dengan USD12,59 miliar.
Meskipun tumbuh, peningkatan tahunan tersebut merupakan yang terlemah selama 1,5 tahun terakhir. Sumber FDI terbesar berasal dari Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Malaysia. Adapun pemerintah tahun ini menetapkan target untuk menarik investasi dari dalam dan luar negeri masuk ke Indonesia sebesar Rp1,400 triliun atau setara dengan USD95,5 miliar.
Dari mancanegara, penjualan ritel secara tahunan di Inggris turun 1% pada Juni 2023. Namun penjualan ritel secara bulanan pada Juni 2023 naik 0,7% dan melampaui ekspektasi pasar sebesar 0,2%, ini merupakan kenaikan dalam tiga bulan beruntun.
Dari Asia, Kementerian Keuangan Jepang dalam sepekan yang berakhir pada 15 Juli 2023, merilis data investor Jepang yang melakukan jual bersih terhadap investasi obligasi asing tercatat JPY77,40.
Di sisi lain, investor asing melakukan beli bersih di pasar ekuitas Jepang sebesar JPY238,60 miliar. Sementara itu, tingkat inflasi tahunan di Jepang naik tipis menjadi 3,3% pada Juni 2023 dari 3,2% pada Mei 2023.Â
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:
1.PT Ace Hardware Tbk (ACES)
Buy : 705
TPÂ : 725
Stop loss: <675
Saham ACES secara major tren bullish di atas MA-20 dan MA-100, berpotensi membentuk pola morning star. MACD bar histogram positif dan kembali dalam momentum akumulasi.
Solidnya konsumsi domestik seiring dengan inflasi yang melandai berpotensi meningkatkan pertumbuhan Same Store Sales Growth (SSSG) ACES.
Hingga Juni 2023, saham ACES telah membuka tujuh toko baru dari target pembukaan 10-15 toko baru pada 2023. Dana ekspansi tersebut berasal dari belanja modal senilai Rp200-300 miliar pada 2023.
Â
2.PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
Buy : 9.000
TPÂ : 9.275
Stop loss: <8.700
Saham INKP berpotensi reversal dari bearish jangka pendek. Pergerakan harga tertahan di atas MA-20 dan MA-100. Stochastic oscillator bergerak naik dari area oversold dan MACD histogram melemah terbatas.
Industri pulp and paper menarik dicermati di tengah akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik. Permintaan kemasan kertas yang lebih eco-friendly dibandingkan plastik menjadi katalis positif untuk INKP kedepan. Melihat permintaan segmen ini masih akan tumbuh, INKP berencana membangun pabrik baru dengan kapasitas produksi 3,9 juta ton kertas industri per tahun yang diproyeksikan beroperasi penuh pada kuartal III-2025.
Â
3.PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ)
Buy : 1.940
TPÂ : 2.000
Stop loss: <1.870
Saham ULTJ dalam jangka pendek sideways, secara major tren bullish di atas MA-5, Ma-20, dan MA-100. Indikator stochastic crossing, volume yang menguat signifikan, dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.
Pada kuartal I-2023, ULTJ membukukan laba bersih Rp353,2 miliar atau naik 21,7% YoY. Kinerja tersebut ditopang oleh pendapatan yang naik 21,6% YoY menjadi Rp2,23 triliun. ROE sebesar 23,3% tergolong premium, serta P/E yang atraktif sebesar 15,7x.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement